Rekam jejak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di militer dianggap belum cukup untuk menjadi modal dipilih presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan.
- Prabowo-SBY Mesra, AHY Anggap Wajar Ada Pihak Kurang Nyaman
- AHY Tunjuk Herman Khaeron Sekjen Demokrat, Irwan Feco Bendum
- Demokrat Palembang Solid Dukung AHY Kembali Pimpin Partai
Baca Juga
Pengamat politik Citra Institute Efriza menilai, jika posisi Menhan diisi oleh sosok militer, baiknya yang punya rekam jejak yang lengkap mengenai pertahanan.
"Kursi Menhan juga sepertinya kurang pas jika diberikan oleh AHY. Sebab karir di militer baru sampai mayor, dan ia memilih pensiun dini untuk terlibat politik," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (11/5).
Dia menuturkan, publik menggambarkan sosok AHY sekarang sebagai elite politik. Sementara, posisi Menhan seharusnya dianggap sebagai jabatan strategis yang mesti diisi sosok profesional.
"Kualitas pertahanan dan keamanan, maupun dalam bekerjasama dalam dunia internasional menjadi tolak ukurnya, meski hal itu dapat dilakukan dalam aspek 'learning by doing'," tuturnya.
"Tetapi rasanya sebaiknya kursi jabatan pemerintahan diberikan kepada yang benar-benar mengerti pertahanan," imbuhnya.
Di sisi lain, Efriza menganggap AHY harus dinilai dulu kinerjanya sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
"Jangan sampai nilai AHY sebagai menteri ATR kurang maksimal, tetapi malah diberikan posisi strategis sebagai Menhan," demikian Efriza memandang.
- Prabowo Beri Sinyal Perpanjangan Masa Jabatan Kapolri-Panglima
- Prabowo Janji Hapus Outsourcing Hingga Pertemukan 150 Buruh di Istana
- Publik Happy Prabowo-Megawati Akhirnya Ketemuan