Mengenal Kolonel Djarab, Pejuang Kemerdekaan Indonesia Asal Kota Pagar Alam

Buku biografi Kolonel H Djarab, Pejuang Kemerdekaan Indonesia asal Kota Pagar Alam/ist.
Buku biografi Kolonel H Djarab, Pejuang Kemerdekaan Indonesia asal Kota Pagar Alam/ist.

Berada di bawah kaki Gunung Dempo, Kota Pagar Alam dikenal banyak melahirkan para pejuang perebut kemerdekaan di antaranya adalah almarhum Kolonel H.Djarab.


Sebuah buku yang mengulas kehidupan pribadi Kolonel H.Djarab putra asli kota Pagar Alam mantan Bupati Bangka priode tahun 1978 hingga 1988 di launching untuk umum yang bertujuan agar masyarakat mengetahui peran masyarakat Kota Pagar Alam dalam membangun NKRI. 

Kolonel Djarab yang merupakan putra asli Pagar Alam kelahiran tahun 1924 dimasa mudanya besar dalam jaman penjajahan Belanda dan Jepang. Dimana ia melihat dan merasakan sendiri hidup sebagai orang jajahan bukanlah sebuah pilihan tapi sebuah nasib yang harus di perbaiki.

Tahun 1942 Belanda takluk kepada Jepang dan saat itu Djarab muda tengah sibuk menempuh pendidikan Keguruan di kota Lahat. Namun karena kondisi keamanan yang tidak menentu saat itu, mengakibatkan banyak sekolah-sekolah pribumi akhirnya di tutup dan Djarab muda terpaksa pulang ke Pagar Alam.

Jepang yang kala itu juga tengah sibuk berperang melawan negara sekutu dan dalam kondisi kekurangan tentara untuk mempertahankan hegemoninya di benua Asia di tahun 1943 mulai merekrut pribumi untuk di jadikan prajurit dan tentara sukarela.

Diantara yang ikut mendaftar ialah Djarab dan sejumlah pemuda lainnya berasal Jambi, Lampung dan Bengkulu yang pendidikan perwira atau opsir pribumi disebut dengan "Gyu Gun" kala itu di pusatkan di kota Pagar Alam.

Diantara para perwira lulusan Gyu Gun kota Pagar Alam, selain Djarab ada juga nama Alamsyah Ratu Prawira Negara yang pernah menjabat sebagai Menteri Agama dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat era Orde Baru.

Lalu ada nama, Noerdin Panji ayah dari mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin termasuk Ryacudu ayah dari mantan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

Setelah Jepang kalah pada perang dunia ke II dan Indonesia mengumumkan kemerdekaannya para opsir pribumi kemudian bubar dan lama kemudian bergabung kembali untuk membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia.

Djarab yang saat itu berpangkat Kapten bersama rekan-rekan seperjuangannya lalu bersiap menghadapi Belanda yang akan kembali merebut Kemerdekaan Indonesia. 

Bahkan, perjuangan melawan penjajah terus dilakukan hingga Indonesia benar-benar merdeka pada 1949.

Setelah itu, karier militer Djarab terus menanjak hingga berpangkat Kolonel Angkatan Darat dan pada tahap berikutnya ia di percaya oleh pemerintah Orde Baru menjadi Bupati Kabupaten Bangka selama 10 tahun.

Hendra Bakti Djarab anak almarhum Kolonel Djarab berharap dengan di launchingnya Buku Biografi H Djarab dapat memberikan pengetahuan sejarah tentang para pendiri bangsa Indonesia yang salah satunya berasal dari tanah Pagar Alam.

"Kami berharap buku ini dapat memberikan inspirasi dan juga pengetahuan sejarah tentang perjuangan para pendiri bangsa ini sekaligus meneladani sikap serta nilai-nilai yang mereka contohkan," tandas dia.