Pernyataan sinis Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mempersilakan kadernya untuk keluar karena ingin bergabung ke partai politik lainnya, bisa jadi sedang ditujukan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
- Banyak Media Massa Gulung Tikar, Ini Komentar Puan
- 15 Tahun Tak Berkunjung, Puan Maharani Sambangi Kampung Sang Ayah di Muara Enim, Ziarahi Makam Leluhur
- Ketua DPR Puan Maharani: "No Viral, No Justice"
Baca Juga
Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata mengatakan, pernyataan Megawati yang disampaikan saat sambutan dalam peresmian gelombang VI kantor partai baru secara virtual melalui kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat pada Rabu (24/8) tersebut sebagai kode keras tidak ada ruang di PDIP bagi kader PDIP yang tidak loyal.
"Megawati tidak mau memelihara brutus di kandang banteng," ujar Dian kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (25/8).
Untuk itu kata Dian, ketimbang merusak dan daya rusaknya cukup besar, maka Megawati membuka pintu keluar bagi kader tersebut.
"Sebaliknya, Megawati membuka pintu masuk bagi siapa saja yang minat bergabung dengan PDI Perjuangan," kata Dian.
Menurut akademisi Universitas Ibnu Chaldun ini, dalam spektrum kompetisi elektoral yang lebih luas lagi, tidak mengherankan apabila seorang kader tidak mendapatkan dukungan atau rekomendasi dari partai berasal, maka pilihannya si kader tersebut akan lompat pagar atau pindah partai.
"Ini dikarenakan elektabilitas si kader tersebut tinggi dibandingkan dengan kader pilihan partai. Bagi publik, pernyataan Megawati, itu tentu saja mengarah kepada Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah," jelasnya.
Pasalnya, kata Dian, Ganjar saat ini tengah berpotensi untuk melawan keputusan PDIP, terutama pada hal pencapresan di 2024.
"Sebagaimana diketahui, gap elektabilitas Ganjar dan Puan, rentangnya sangat lebar," pungkas Dian.
- Didukung saat Pilpres, Ganjar-Mahfud Kehilangan Bunda Iffet
- Sopir Kader PDIP Ungkap Perpindahan Uang Suap KPU Rp400 Juta
- Cerita Mega saat Bung Karno Cari Makam Imam Bukhari