Danau Shuji terletak di Desa Lembak Kabupaten Muara Enim. Jaraknya dari Kota Palembang sekitar 57 kilometer dari Kota Palembang dan hanya butuh waktu sekitar 1 jam menuju lokasi. Danau tersebut memiliki keindahan panorama yang memukau pengunjung.
- Dorong Transformasi Wisata Sumsel, Herman Deru: Jangan Andalkan Alam, Ciptakan Konsep Baru!
- Pemkab Empat Lawang Belajar Sektor Pariwisata di Kota Batu
- Pesona Air Terjun Curug Tinggi, Keajaiban Alam di Selangit Musi Rawas yang Indah
Baca Juga
Kesejukan alam dan suasana asri pedesaan membuat lokasi tersebut sangat cocok untuk dikunjungi bersama keluarga. Danau tersebut merupakan danau alami. Tadinya, lokasi tersebut hanyalah danau kecil yang kurang terawat. Lokasinya banyak ditumbuhi batang liar dan semak belukar. Hanya saja, kondisi airnya cukup jernih.
Namun oleh warga, danau tersebut disulap menjadi lokasi wisata yang popular di masyarakat Sumsel seperti saat ini. Luasan danau diperbesar. Begitupun kedalamannya. Kemudian areal di sekitar pinggiran danau dibersihkan dari sampah dan rerumput liar. Kondisi air juga diperhatikan agar selalu jernih.
Berbagai pohon dan tanaman hias ditanam di sekitaran danau. Menambah kecantikan danau yang memiliki luas 60x400 meter tersebut. Di bagian pinggiran danau, berdiri belasan pondok atau gazebo. Tempat pengunjung beristirahat. Tersedia juga sejumlah kapal warna-warni yang bisa disewa pengunjung untuk mengelilingi areal danau.
Pengelola Danau Shuji, Bob Permana mengatakan pembangunan kawasan wisata di areal tersebut merupakan inisiasi dirinya bersama sejumlah warga di desa tersebut. Awalnya salah satu pabrik plywood yang ada di desanya berhenti beroperasi. Sehingga banyak warga desa yang kehilangan pekerjaan.
“Setelah berkumpul dan menggelar rapat, kami sepakati untuk menggarap danau kecil di desa kami,” kata Bob saat dibincangi, Kantor Berita RMOLSumsel.id, Sabtu (7/3).
Menurutnya, dana pembangunan danau tersebut berasal dari swadaya masyarakat. Walaupun, sebagian besar keluar dari kantong pribadinya. Meski belum selesai sepenuhnya, namun promosi di media sosial maupun media massa langsung dilakukan. Banyak warga penasaran yang datang berkunjung.
Setelah viral, bantuan dari berbagai pihak berdatangan. Termasuk CSR dari salah satu BUMN yang beroperasi di wilayah tersebut. Sehingga pembangunan bisa cepat dilakukan. Konsep yang diusung di lokasi wisata tersebut yakni instagramable. Banyak spot foto yang dibangun di areal tersebut. “Menyesuaikan tren masyarakat saat ini. Wisata kekinian yang memiliki banyak spot foto,” ungkapnya.
Penamaan Danau Shuji sendiri berasal dari nama Jenderal asal Jepang yang pernah mendiami lokasi tersebut. Dulunya, lokasi merupakan dapur umum saat penjajahan Jepang berlangsung. Pengelola bahkan membuat patung khusus untuk
Bob menjelaskan, sejak dibuka pertengahan tahun silam, pengunjung danau tersebut mencapai 50-60 ribu. Mereka berasal dari berbagai daerah di Sumsel. Bahkan ada juga dari luar provinsi Sumsel. “Per harinya itu sekitar 250 orang yang berkunjung untuk hari biasa. Biasanya meningkat sampai tiga kali lipat saat Sabtu dan Minggu,” tuturnya.
Masuknya Danau Shuji sebagai nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2021 untuk kategori Destinasi Baru sangat disyukurinya. Pamor Danau Shuji tentunya bisa terus menggema. Tidak hanya di Sumsel. Tapi juga ke seluruh Indonesia. Bagi Bob, tentunya hal itu bisa memberikan dampak positif terhadap tingkat kunjungan. “Imbas lainnya tentu kepada perekonomian warga,” pungkasnya.
Untuk diketahui, di ajang API Award 2021, Sumsel mengirimkan 12 destinasi atau spot pariwisata yang ada di wilayahnya. Diantaranya, Brand Pariwisata, It’s OKI (Ogan Komering Ilir), Makanan Tradisional Kroket Pedo (Musi Rawas Utara), dan Olahraga dan Petualangan Jakabaring Sport City (Palembang). Kemudian, Wisata Air Arung Jeram Sungai Selabung (OKU Selatan), Promosi Pariwisata Digital Aplikasi Disbudpar Pali (Pali), serta Cendera Mata Gambo Muba dan Destinasi Unik Pantai Bongen (Musi Banyuasin).
Selanjutnya, Dataran Tinggi Bukit Besak (Lahat), Atraksi Budaya Tari Gending Sriwijaya (Sumatera Selatan), dan Festival Budaya Festival Gendang Melayu (Lubuk Linggau). Di samping itu, ada juga Destinasi Baru Danau Shuji (Muara Enim) dan Situs Sejarah Megalitik Besemah (Pagaralam).
- Dorong Transformasi Wisata Sumsel, Herman Deru: Jangan Andalkan Alam, Ciptakan Konsep Baru!
- Sidak Produk Pangan Muara Enim, Warga Diimbau Waspadai Marshmallow Mengandung Babi
- Terbesar Kedua di Sumsel, Pemkab Muara Enim Terima Alokasi TKD APBN 2025 Sebesar Rp3,06 Triliun