Marak Pencurian Material Prasarana Kereta, PT KAI Divre III Palembang Lakukan Ini

Kepala Divisi PT KAI Divre III Palembang, Junaidi bersama jajaran kepolisian saat ungkap kasus pencurian material prasarana kereta. (ist/rmolsumsel.id)
Kepala Divisi PT KAI Divre III Palembang, Junaidi bersama jajaran kepolisian saat ungkap kasus pencurian material prasarana kereta. (ist/rmolsumsel.id)

Aksi pencurian material prasarana dan sarana kereta api khususnya di wilayah operasional Divre III Palembang masih marak terjadi. Sejak Januari 2022, pencurian telah terjadi sebanyak empat kali.


Terbaru, Polres Muara Enim bersama unit pengamanan PT KAI Divre III Palembang berhasil menangkap tiga orang yang melakukan pencurian di wilayah kerja. Material yang dicuri diantaranya kabel/kawat sinyal, patok kabel, pendrol, rel, plat sambung, besi bantalan, semboyan 21, (tanda atau lampu berwarna merah pada kedua sisi kanan dan kiri suatu kereta/gerbong, menandakan bahwa kereta/gerbong ini mengakhiri rangkaian kereta api).

Kepala Divisi PT KAI Divre III Palembang, Junaidi Nasution menjelaskan material yang dicuri sangat penting dalam operasional KA dan berpengaruh terhadap keselamatan perjalanan kereta api. Seperti kabel/kawat sinyal berfungsi untuk komunikasi antar perangkat pengamanan sistem persinyalan kereta api yang berada di stasiun dan rumah sinyal.

“Hilangnya kabel ini memiliki resiko yang membahayakan perjalanan kereta api karena komunikasi antar perangkat persinyalan akan terganggu,” kata Junaidi dalam keterangan resminya, Kamis (3/2).

Lalu, pendrol atau plat sambung rel, apabila hilang akan membuat rel bisa bergeser karena kedua ujungnya menjadi tidak presisi. Pergeseran itu membuat rangkaian kereta api baik itu kereta barang maupun kereta penumpang berpotensi tidak aman. “Paling parah dampaknya menyebabkan rangkaian KA anjlok,” bebernya.

Banyaknya oknum yang tidak bertanggung jawab demi mendapatkan keutungan pribadi secara sadar maupun tidak sadar telah membahayakan para penumpang yang diangkut dengan kereta api maupun barang yang diangkut untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. Mulai dari KA BBM, KA semen, KA batubara untuk pasokan pembangkit listrik Suralaya.

"Untuk kerugian material pasti ada, tetapi kami lebih menyoroti soal bahaya yang lebih besar, ini terkait keselamatan perjalanan kereta api, terkait hajat hidup orang banyak, jadi kerugiannya tidak bisa hanya dinilai dengan uang," tegas Junaidi.

Dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api, PT KAI Divre III Palembang tidak dapat mengamankan sendiri. Apalagi dengan wilayah operasional yang sangat luas berada di sepanjang rel Kereta Api dari Kertapati sampai Lubuk Linggau.

Selama ini pengamanan objek vital ini mendapatkan dukungan penuh dari Kepolisian Daerah Sumatera Selatan melalui polres-polres wilayah yang dilalui perjalanan kereta api serta informasi-informasi dari masyarakat yang berada di sekitar rel. “Kami sangat mengapresiasi dukungan ini, dan mengajak semua pihak dan stakeholder terkait untuk ikut membantu menjaga perjalanan kereta api,” tandasnya.