Kabar datang dari dunia sepakbola Indonesia, pelatih senior dengan sarat pengalaman Suimin Dihardja dikabarkan meninggal dunia, Minggu (5/2) pagi.
- PDAM Tirta Musi Kembali Lakukan Pemadaman Air, Ini Daerah Terdampak
- Menaker Pastikan Tidak Ada Potongan Apapun Dalam Bantuan Subsidi Upah
- Pastikan Stok Minyak Goreng Tercukupi, Sekda dan Kapolrestabes Sambangi Pasar dan Produsen
Baca Juga
Kabar duka itu disampaikan langsung anak almarhum, Telly lewat akun media sosialnya. "Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia orangtua saya Bapak Suimin Dihardja. Mohon maaf atas segala kesalahan-kesalahan beliau," kata Teli.
Suimin wafat di usia 65 tahun semasa hidup ia dikenal kalangan sepakbola sepakbola sebagai pelatih yang menerapkan permainan keras dan disiplin. Pria asal Binjai itu sudah lama cukup lama malang melintang di pesepakbolaan Indonesia.
Sejumlah klub pernah ia tukangi, mulai dari PSDS Deli Serdang, PSMS Medan, Persikabo, Persijap Jepara hingga Sriwijaya FC.
Sriwijaya FC menjadi tim yang paling berkesan ditangani Suimin. Pasalnya, pelatih yang dikenal keras ini mampu menyelamatkan skuad Laskar Wong Kito dari degradasi di tahun 2005.
Semusim berselang, lewat racikannya SFC yang kala itu masih diisi talenta lokal Sumsel menjelma menjadi tim yang cukup diperhitungkan di kompetisi sepakbola Indonesia.
Seperti yang diungkapkan mantan kiper Sriwijaya FC Fauzi Toldo, baginya almarhum Suimin sosok yang paling berjasa dalam karirnya hingga dirinya mampu bermain di level profesional.
"Bagi saya dia seperti orang tua saya sendiri, beliaulah yang mendidik saya hingga bisa mengangkat derajat saya menjadi pemain profesional. Didikan beliau keras, tegas dan disiplin, bahkan nama Toldo yang melekat pada saya adalah pemberian beliau yang pertama kali menyematkannya," pungkasnya.
- SFC Tumbangkan Perlawanan Perserang
- Hujan Kartu Merah, SFC Sukses Raup Tiga Poin di Kandang PSPS
- SFC Takluk di Kandang Semen Padang