Mahathir Mohamad tidak lagi nampak gusar. Ia terlihat tenang dan menyatakan tidak menyesal telah mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri Ke-7 Malaysia. Sebab ia punya alasan kuat untuk itu, yaitu kemaslahatan bangsa dan negaranya.
- Ancaman Dampak El Nino, Pemerintah Diminta Fokuskan Sektor Pangan Dibanding Beri Subsidi Mobil Listrik
- Soal Pemberhentian Hakim MK Aswanto, Mahfud MD: Saya Tidak Tahu Mekanisme di DPR
- Yani: Gatot Khawatir karena Anak-Cucu PKI Mengadakan Pertemuan
Baca Juga
Menurut Mahathir, pengunduran dirinya pada Senin (24/2/2020) merupakan hasil ketidaksepakatan kepemimpinan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), termasuk Muhyiddin, yang ingin membentuk pemerintahan baru bersama dengan UMNO dan PAS.
"Saya tidak menyesal mengundurkan diri. Memikirkannya sekarang, saya hanya melakukan apa yang benar ketika partaiku sendiri tidak setuju dengan pandanganku," ujar Mahathir seperti dimuat The Star, Jumat (13/3).
Menanggapi surat yang dikirim Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk bertemu, Mahathir mengatakan satu-satunya syarat pertemuan tersebut hanyalah jika Muhyiddin dapat memastikan penuntutan terhadap para petinggi UMNO Najib Razak dan Ahmad Zahid Hamidi akan dilaksanakan tanpa hambatan.
Karena sesungguhnya, Mahathir mangatakan, ia khawatir Najib akan menggunakan pengaruhnya di UMNO yang masuk ke pemerintahan untuk meminimalkan hukuman terhadap dirinya.
Saat ini, Najib sendiri tengah menghadapi 42 tuduhan pencucian uang dan korupsi terkait dengan 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dan anak perusahaannya, SRC International.
"Najib mungkin ingin meninggalkan negara itu (malaysia). Selama waktuku, dia tidak diizinkan meninggalkan negara itu. Tapi sekarang dia mungkin meninggalkan negara secara legal," ujarnya.[ida]
- Sependapat dengan Luhut, Kinerja Firli Bahuri Cukup Bawa KPK ke Arah Lebih Baik
- Jelang Pemilu 2024, Firli Bahuri Kumpulkan 20 Perwakilan Parpol
- Target Raih 10 Kursi, Gerindra Palembang Mulai Sosialisasi ke Masyarakat