Lonjakan Positif Covid-19 di Sumsel Akibat Penumpukan Pemeriksaan Spesimen

ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)
ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)

Sepekan terakhir, kasus positif Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami lonjakan. Selain karena penyebaran virus yang kian masif, lonjakan juga dituding lantaran adanya penumpukan pemeriksaan spesimen.


“Beberapa waktu lalu memang ada penumpukan spesimen di BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan). Ada penundaan pemeriksaan. Sehingga, kasus positif minggu-minggu sebelumnya baru keluar hasilnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Menular, Ferry Yanuar saat dibincangi Kantor Berita RMOLSumsel,  Sabtu (17/7).

Ferry mengatakan, saat ini pendataan pasien positif juga menggunakan sistem baru. Seluruh kasus positif harus dirilis menggunakan aplikasi NAR (New All Record). “Jadi kasus positif sebelumnya juga harus dimasukkan. Sehingga kemungkinan ada delay report. Mudah-mudahan untuk sekarang kasus delay sudah mulai berkurang,” ujarnya.

Namun, Ferry tidak menampik, jika saat ini penambahan kasus positif di Sumsel memang cukup masif. Sehingga, spesimen yang masuk dan hendak diperiksa juga ikut menumpuk. Menurutnya, pada minggu-minggu sebelumnya, pemeriksaan spesimen hanya mencapai 1800-1900 spesimen per hari. “Nah, minggu kemaren spesimen yang diperiksa melonjak menjadi 3.300 spesimen per hari. Jadi wajar jika ada penumpukan pemeriksaan,” terangnya.

Menurutnya, banyaknya spesimen yang diperiksa merupakan salah satu upaya tracing terhadap suspek kontak erat. “Sehingga, mereka yang OTG maupun gejala ringan bisa melaksanakan isolasi mandiri dan tidak sampai menularkan ke orang lain,” bebernya.

Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru menerangkan, sempat ada lonjakan kasus positif Covid-19 harian di Sumsel hingga mencapai 963 orang. Namun, langsung turun di angka 300 orang. Menurutnya, lonjakan kasus tersebut mengindikasikan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya cukup tinggi.

“Yang paling penting, kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri itu tinggi,” ucapnya.

Secara keseluruhan, angka indikator penyebaran Covid-19 di Sumsel telah mengalami penurunan. Mulai dari angka Bed Occupancy Rate  (BOR), angka kematian dan angka kasus aktif sudah menurun. Sementara angka kesembuhan juga terus meningkat. “Secara global ada penurunan,” pungkasnya.