Lolos ke Final, Tangis Pesilat Sumsel Ini Pecah

Pelatih silat Sumsel Abas Akbar menenangkan atletnya Fransiska Sandra yang menangis usai lolos ke final kelas F putri PON XX Papua, Minggu (10/10). (Humas KONI Sumsel/rmolsumsel.id)
Pelatih silat Sumsel Abas Akbar menenangkan atletnya Fransiska Sandra yang menangis usai lolos ke final kelas F putri PON XX Papua, Minggu (10/10). (Humas KONI Sumsel/rmolsumsel.id)

Tangis Fransiska Sandra tak terbendung usai pesilat Sumatera Selatan ini memastikan tiket final kelas F putri, Minggu (10/10). Bertanding di venue silat GOR Toware, Kabupaten Jayapura, Siska mengalahkan wakil Bali, Ni Made Indah.


Di tangah riuh dukungan penonton, pertandingan semifinal berlangsung sengit. Siska beberapa kali berhasil memasukkan tendangan begitu juga dengan pukulan.

Begitu pertandingan usai, wasit menyatakan Siska yang keluar sebagai pemenang. Siska pun menangis terharu dan langsung berlari ke arah pelatih Abas Akbar.

“Dia tahu kaki saya agak sakit, sehingga selalu nyerang ke kaki,” ujar Siska.

Di babak final yang bakal digelar Selasa (12/10), Siska sudah ditunggu atlet Kalimantan Timur, Siti Nur.

Tak hanya Siska, pencak silat Sumsel juga meloloskan Andre dan Supriadi ke final nomor seni ganda putra.

Pelatih silat Sumsel, Abas Akbar mengapresiasi capaian atletnya yang luar biasa sejauh ini.

“Anak-anak semangatnya luar biasa. Alhamdulillah kita berhasil memasukkan (wakil) dua nomor di final. Kita juga sudah mendapatkan tiga perunggu,” kata mantan juara dunia pencak silat ini.

Abas menerangkan, Sumsel sejauh ini berhasil mendapatkan tiga medali perunggu. Perunggu tersebut diraih masing-masing oleh Nia Larasati di nomor E putri, Alfin di nomor E putra, dan Juan di nomor G putra.

Menurut Abas, para pesilatnya tidak dibebankan target tertentu. Hanya saja seperti dalam latihan, setiap atlet akan berupaya melakukan yang terbaik saat turun bertanding.

“Kita punya harapan yang sama. Kita akan terus berjuang. Harapan kita nanti atlet kita bisa masuk Pelatnas,” ucap Abas.