Dalam dua pekan terakhir, masyarakat Kabupaten OKU mengeluhkan seringnya terjadi pemadaman listrik. Bahkan, dalam satu hari bisa terjadi dua sampai tiga kali pemadaman.
- Kesal Seringnya Pemadaman Listrik, Ratusan Warga Geruduk Kantor Cabang PLN Baturaja
- Dewan Geram PLN Baturaja Sering Melakukan Pemadaman Listrik Tanpa Pemberitahuan
Baca Juga
Hal ini membuat sebagian masyarakat bertanya-tanya apakah yang menyebabkan sering terjadinya pemadaman listrik secara berulang oleh pihak PLN Baturaja.
Menjawab keluhan tersebut, Manager PLN Baturaja, Kgs Fahmi Romadona menjelaskan, bahwa penyebab sering terjadinya pemadaman listrik dalam dua pekan terakhir karena sedang dilakukan penebangan dan pemapasan atau tebang bayang terhadap ranting pohon yang ada dalam wilayah kerjanya.
“Pertama kami sampaikan permohonan maaf kepada pelanggan PLN Baturaja. Saat ini kami sedang melakukan tebas bayang karena penyebab sering padamnya listrik, 80 persen karena gangguan pohon dan 20 persen karena komponen atau material seperti isolator, kabel dan gardu,” jelas Fahmi ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (15/7).
Selain sedang dilakukan tebang bayang, kata Fahmi, gangguan listrik padam dan dalam hitungan detik menyala, itu juga dikarenakan fungsi dari kemajuan peralatan yang dimiliki PLN Baturaja bernama autorecloser yakni pemutus sirkuit yang dilengkapi dengan mekanisme otomatis yang dapat menutup setelah terjadinya kesalahan yaitu trip recloser digunakan pada SUTM untuk mendeteksi dan menanggulangi jika terjadi kesalahan sesaat.
“Gardu induk selama ini ada alat namanya auto recloser yang jika ada gangguan sesaat maka listrik akan padam. Contoh, jika ada pohon atau ranting yang menyentuh kabel maka listrik akan padam dan jika rantingnya jatuh maka listrik otomatis akan menyala. Dulu sebelum ada alat itu, listrik langsung mati dan lama,” jelasnya.
Meski telah memiliki auto recloser, lanjut Fahmi, pada saat terjadi gangguan pihaknya tetap menelusuri untuk mencari titik yang bermasalah.
“Kalau titik bermasalah dari GI (Gardu Induk) ke GH (Gardu Hubung) enak karena dekat, kalau jauh maka akan memakan waktu. Sebab, kita belum ada alat untuk mendeteksi dimana titik gangguan,” ungkapnya.
Fahmi menyebutkan, PLN Baturaja memiliki jaringan sepanjang 700 Kilo Meter Sirkuit (KMS) yang sebagian besar bermasalah dengan pohon dan ranting.
Untuk itu, pihaknya melakukan tebang bayang. Namun, dirinya mengakui harus berkoordinasi dengan kepala desa dan masyarakat pemilik tanam tumbuh untuk mendapatkan izin pemapasan atau menebang pohon.
“Yang paling sering menyebabkan padam adalah pohon karet dan bambu. Sejauh ini semua kades mendukung untuk dilakukan tebang bayang. Jaringan kita yang paling kotor itu ada di Kalangan Rebo, Durian, Belimbing dan Padang Bindu,” ujar Fahmi yang baru dua bulan menjabat sebagai Manajer PLN Baturaja.
Fahmi juga mengaku, pihaknya merasa dilema karena setiap akan melakukan tebas bayang pasti melakukan pemadaman. Namun, semua itu dilakukan demi keselamatan tim yang bekerja di lapangan.
“Kita hanya ada satu tim tebas bayang yang berjumlah empat orang. Inilah yang setiap hari menebang dan memangkas,” kata Fahmi.
Menurutnya, jika mendapatkan izin dari pemilik lahan dan pemilik tanam tumbuh, maka tebas bayang yang dilakukan pihaknya akan selesai dalam waktu tiga bulan.
“Izin dari masyarakat menjadi salah satu kendala kita juga. Belajar dari pengalaman, kalau tidak dapat izin maka kita dipermasalahkan. Maka dari itu, kita berharap masyarakat bisa memaklumi jika sering terjadinya pemadaman,” terangnya.
Maka dari itu, dirinya berharap masyarakat dapat memberikan izin untuk melakukan tebas bayang agar gangguan listrik di wilayah OKU dapat segera diselesaikan.
“Bahkan kami PLN Baturaja ada cita-cita, harapannya pada 17 Agustus nanti Merdeka Pohon. Untuk itu kami minta masyarakat juga berperan untuk menyampaikan informasi ke PLN jika ada pohon atau ranting yang jatuh ke kabel, agar bisa cepat kita tanggulangi,” pungkasnya.
- KPK Dalami Keterlibatan Pejabat Pemkab Lamteng di Kasus Suap Proyek di OKU
- Warga OKU Gelar Aksi Unjuk Rasa di Gedung KPK, Minta Kasus OTT Dinas PUPR Diusut Hingga Tuntas
- Bocah SD di OKU Tenggelam saat Mandi di Sungai Wall