Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan oleh hilangnya koin kripto dari Horizon atau yang biasa disebut Blockchain Bridge akibat ulah pencuri. Akibatnya, aset senilai Rp1,4 triliun raib.
- Usai Bangkrut, Pendiri Kripto Three Arrows Capital Dipenjara di Singapura
- KPK Telusuri Perusahaan Cangkang dan Mata Uang Kripto dalam Perkara Dugaan TPPU Rafael Alun
- Sanksi Baru Uni Eropa: Melarang Semua Layanan Kripto untuk Rusia
Baca Juga
Menanggapi kejadian tersebut, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri memberikan tips untuk mengamankan kripto melalui Hardwallet.
“Sobat Siber, utamanya bagi kamu yang berinvestasi kripto, berikut ini tips untuk mengamankan kripto dengan hardwallet,” tulis akun Instagram resminya @ccicpolri.
Hardwallet sendiri merupakan perangkat penyimpanan fisik yang menyimpan kunci pribadi, token, atau mata uang kripto. Perangkat yang berupa flash drive atau hard disk drive tersebut biasanya lebih aman dibanding e-wallet karena bersifat fisik offline dan portabilitasnya.
Meskipun begitu, seseorang juga tidak dapat membeli hardwallet secara sembarang. Sebab, terdapat beberapa hardwallet yang juga digunakan oknum nakal untuk mendapatkan keuntungan.
Oleh sebab itu, beberapa tips memilih hardwallet adalah sebagai berikut, mulai dari memilih perangkat dari sumber terpercaya, yakni dari vendor, baru, atau masih tersegel. Karena tidak disarankan untuk menggunakan hardwallet yang pernah diinstal sebelumnya.
Kemudian, jangan pernah menggunakan ‘recovery words’ yang telah ada sebelumnya, pilih perangkat yang teruji kualitasnya, serta lindungi ‘recovery words’ terpisah dari hardwallet.
Seseorang yang ingin menggunakan hardwallet juga diminta untuk menggunakan workstation jaminan tinggi serta menyimpan hardwallet di tempat yang aman.
- Usai Bangkrut, Pendiri Kripto Three Arrows Capital Dipenjara di Singapura
- KPK Telusuri Perusahaan Cangkang dan Mata Uang Kripto dalam Perkara Dugaan TPPU Rafael Alun
- Sanksi Baru Uni Eropa: Melarang Semua Layanan Kripto untuk Rusia