Lima Orang Tewas Diserang ODGJ, Ini Kata Psikolog

ilustrasi ODGJ. (ist/rmolsumsel.id)
ilustrasi ODGJ. (ist/rmolsumsel.id)

Sebanyak lima orang tewas setelah diserang oleh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten OKU, Jumat (26/11). Korban yang diserang mendapat sial lantaran hanya berpapasan dengan pelaku. Kejadian tersebut menunjukkan betapa berbahayanya pasien ODGJ yang berkeliaran.  


Psikolog Klinis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Fatimah, Syarkoni mengatakan, serangan yang dilakukan ODGJ timbul akibat adanya sintum paranoid yang mengganggu pikiran penderita. Menurutnya, sintum tersebut menimbulkan sikap agresif penderita ODGJ.

“Sikap agresif inilah yang berbahaya bagi orang di sekitarnya. Terutama jika penderita berada di lingkungan baru yang belum dikenalnya,” kata Syarkoni saat dibincangi, Minggu (28/11).

Syarkoni menerangkan, pikiran penderita saat berada di lingkungan yang tak dikenalnya adalah ancaman yang bisa membahayakan dirinya. Sehingga, penderita memilih untuk menyerang siapapun yang ada di sekitarnya.

“Jadi ada konflik emosional dan pikiran. Dia merasa orang yang ada di sekitarnya berbahaya. Sehingga siapapun yang bertemu diserang,” bebernya.

Terlebih dari informasi yang didapat, korban sudah tidak berinteraksi atau bertemu orang lain selama setahun. Dalam rentang waktu tersebut, sikap paranoid pelaku akan timbul dengan sendirinya. Sama halnya saat pasien ODGJ dipasung.

“Seharusnya pasien dibawa ke professional atau rumah sakit untuk disembuhkan terlebih dahulu,” terangnya.

Kesembuhan ODGJ sangat tergantung dari tingkat akutnya. Penderita yang disebabkan oleh stress dan narkoba bisa lebih mudah sembuh ketimbang yang disebabkan keturunan. Melalui asupan obat dan konseling.

"Faktor keturunan itu bisa sembuh tapi penyebab kambuhnya bisa lebih besar. Untuk itu tidak baik memasung ODGJ, harusnya dikontrol oleh ahli kejiwaan," ucapnya.

Dia pun menyarankan agar masyarakat bisa lebih berhati-hati saat berpapasan dengan pasien ODGJ. “Kalau gerak-geriknya mengancam, lebih baik menjauh saja,” tandasnya.

Sebelumnya, sebanyak lima warga Dusun Bunglai Kecamatan Peninjauan Kabupaten OKU, Jumat (26/11), tewas setelah diserang oleh pelaku Sueb (25) yang diduga ODGJ. Kelima pelaku mendapat serangan menggunakan senjata tajam. Namun, Polres OKU masih belum memastikan pelaku menderita ODGJ. Sehingga, Polres OKU berencana akan memeriksakan kejiwaan pelaku ke tim dokter di Palembang.