Lepas 11.300 Masyarakat di Mudik Gratis Polri, Kapolri: Kurangi Beban Jalur Mudik

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan arahan pada para pemudik yang ikut Mudik Gratis Polri 2022, Jumat (29/4). (Humas Polri/rmolsumsel.id)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan arahan pada para pemudik yang ikut Mudik Gratis Polri 2022, Jumat (29/4). (Humas Polri/rmolsumsel.id)

Beban jalur mudik tahun ini diprediksi sangat tinggi sebagai imbas dari dua tahun aktivitas mudik dilarang karena pandemi. Beban jalur mudik terbantu dengan adanya mudik gratis yang diselenggarakan berbagai pihak.


Seperti yang dilakukan Polri dengan memberangkatkan 220 bus yang mengangkut 11.300 penumpang pada Mudik Gratis Polri 2022. Mudik gratis ini dengan tujuan berbagai kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur.

Pelepasan mudik gratis ini dilakukan langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Jumat (29/4).

“Baru saja kita melepas mudik gratis tahap ketiga karena kita lakukan berturut-turut dari mulai dua hari lalu. Rata-rata mudik gratis ini diikuti saudara kita, ada yang PKL, tukang cukur, ada ASN, mahasiswa, buruh dan profesi lain,” kata Sigit.

Menurut Sigit, selain membantu masyarakat yang ingin pulang ke kampung halaman, tujuan lain dari program mudik gratis ini juga untuk mengurangi beban jalur mudik. Pemerintah berusaha bagaimana jumlah masyarakat yang mudik menggunakan kendaraan pribadi atau sepeda motor bisa dikurangi.

“Karena kita prediksi tahun ini (pemudik) melonjak setelah dua tahun mudik tak dilakukan,” ujar Sigit.

Dari pantauan di lapangan, mantan Kapolda Banten ini menyampaikan, terjadi peningkatan kendaraan sejak dua hari terakhir. Untuk itu, beberapa upaya rekayasa lalu lintas dilakukan mulai dari confra flow hingga One Way.

“Tadi malam kita lakukan kegiatan one way yang sebelumnya contra flow. One way dilaksanakan mulai jam 17:00 sampai 24:00 WIB. Namun karena memang padat maka one way kita tarik sampai menjelang sahur. Ini untuk mengurangi beban,” ucap Sigit.

Saat ini, kata Sigit, contra flow mulai dilakukan dari KM 47 dan one way mulai KM 60. Hal ini dilakukan supaya arus dari arah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat ke DKI Jakarta menuju ke wilayah Sumatera bisa berjalan.

“Upaya rekayasa kita terus evaluasi sehingga kita bisa urai kemacetan dengan baik,” tutur Sigit.