China Integrasikan AI dalam Kurikulum Pendidikan Nasional

ilustrasi/ist
ilustrasi/ist

China akan menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam proses belajar mengajar, termasuk dalam buku pelajaran dan kurikulum sekolah, sebagai bagian dari upaya untuk memperbarui sistem pendidikan.


Kementerian Pendidikan negara itu mengatakan, kecerdasan buatan akan membantu menumbuhkan kemampuan dasar guru dan siswa, serta membentuk daya saing inti dari bakat-bakat inovatif.

"Bagi siswa, kemampuan dasar tersebut berkisar dari berpikir mandiri dan pemecahan masalah hingga komunikasi dan kerja sama," kata kementrian dalam sebuah pernyataan di situs webnya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat 18 April 2025

"Penggunaan kecerdasan buatan juga akan menghasilkan kelas yang lebih inovatif dan menantang," tambahnya.

Upaya tersebut dilakukan setelah sejumlah universitas di China meluncurkan kursus AI dan memperluas pendaftaran setelah perusahaan rintisan DeepSeek menarik perhatian global pada bulan Januari dengan peluncuran model bahasa besar kompetitif yang lebih murah untuk dikembangkan daripada rekan-rekan di AS.

China juga meluncurkan rencana aksi nasional pertamanya untuk mencapai tujuan sebagai negara dengan pendidikan kuat pada tahun 2035, yang bertujuan memanfaatkan efisiensi inovasi dalam mencapai tujuan tersebut.