Kebijakan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang membolehkan keturunan PKI mendaftar seleksi prajurit mendapat tanggapan dari politisi di Senayan.
- Panglima TNI Rotasi 76 Pati dari Tiga Matra, Berikut Daftarnya
- Kontingen Silat Polda Sumsel Raih Prestasi Gemilang di Piala Panglima TNI
- Letjen Richard Tampubolon Resmi Jabat Kasum TNI
Baca Juga
Salah satunya Anggota Komisi I DPR RI Bobby Rizaldi. Legislator asal Sumsel ini tidak mempermasalahkan kebijakan. Pasalnya, dalam prosesnya seleksi tersebut belum tentu bisa lolos menjadi prajurit TNI.
"Bila soal keturunan PKI bisa mendaftar, saya rasa tidak masalah, kan belum tentu diterima," kata Bobby kepada wartawan, Kamis (31/3).
Menurut Bobby, dalam seleksi tersebut pasti ada tes wawasan kebangsaan dan memastikan tidak terpapar pemikiran komunisme, leninisme, marxisme yang merupakan ajaran terlarang berdasar TAP MPRS no 25/1966.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membeberkan alasannya memperbolehkan anak keturunan PKI masuk sebagai prajurit TNI. Menurut Andika, selama ini larangan menjadi calon prajurit TNI berpegang pada TAP MPRS Nomor 25.
Jenderal Andika menjelaskan bahwa TAP MPRS tersebut hanya berisi dua poin utama. Pertama menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang. Kedua menyatakan bahwa komunisme, leninisme, marxisme sebagai ajaran terlarang, sehingga tidak ada kata-kata underbow (organisasi sayap PKI) yang selama ini manjadi acuan calon masuk prajurit TNI.
“Tidak ada kata-kata underbow (organisasi sayap) segala macam. Itu isinya. Ini adalah dasar hukum, ini legal ini," kata Andika.
- Lonjakan Arus Mudik Lebaran ke Sumsel Diprediksi Capai 20 Persen
- Tertangkap Basah! Pria di Musi Rawas Curi 117 Janjang Sawit
- 74 Kendaraan Ditilang Dalam Operasi Keselamatan Lalulintas di Lubuklinggau