Beberapa waktu belakangan, Korea Utara terus menekan Korea Selatan dengan ancaman serangan militer. Bahkan kemarin, sejumlah pejabat tinggi di Pyonyang kembali berbicara mengenai pembalasan.
- PMPB Palembang Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
- GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono
- Kualitas Demokrasi Indonesia Dinilai Menurun Pasca Pemilu 2024, Ini Penyebabnya
Baca Juga
"Sudah saatnya untuk memutus hubungan dengan otoritas Korea Selatan (Korsel) dan melakukan pembalasan dengan kemungkinan kekuatan militer," kata seorang pejabat senior Korea Utara (Korut) kemarin seperti dilansir JPNN.Com, Minggu (14/6/2020).
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita KCNA, Wakil Direktur Departemen Pertama Komite Sentral Partai Buruh Korea Kim Yo Jong, yang merupakan adik perempuan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong Un, mengatakan bahwa dirinya telah memberikan instruksi untuk mengambil tindakan tegas.
Korut telah berulang kali mengecam Korsel sejak pekan lalu sebagai bentuk protes terhadap selebaran propaganda anti-Pyongyang yang dikirim oleh kelompok pembelot dan aktivis di sepanjang perbatasan.
Pyongyang juga telah menutup kantor penghubung bersama dan memutus semua jalur komunikasi dengan pihak Korsel.
"Hak untuk mengambil tindakan selanjutnya terhadap musuh akan dipercayakan kepada staf umum tentara kami," ujarnya, seraya menambahkan bahwa tentara Korut akan menentukan langkah untuk mendinginkan kemarahan warga.
Sebelumnya, Direktur Departemen Front Bersatu dari Komite Sentral Partai Buruh Korea, pada Jumat (12/6) yang menyampaikan bahwa Pyongyang telah kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah Korsel. Dia juga memperingatkan Seoul akan kedatangan masa-masa penyesalan dan menyakitkan di masa depan.[ida]
- Kendaraan ODOL Banyak Melintas dan Bikin Jalan Rusak, Ini Respon DPRD Sumsel
- Kopli Ansori Masuk Bursa Calon Walikota Bengkulu
- Sentil PSI Pernah Tolak Politik Dinasti, Nasdem: Omdo!