Lantik Dua Pj Bupati, Begini Pesan Penting Gubernur Sumsel

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru melantik dua Pj Bupati di Griya Agung, Palembang/Foto: Humaidy Kennedy
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru melantik dua Pj Bupati di Griya Agung, Palembang/Foto: Humaidy Kennedy

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru melantik dua Pj Bupati sekaligus di Griya Agung Palembang, Kamis (23/6). Diantaranya, Pj Bupati Muara Enim, Kurniawan dan Pj Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Teddy Meilwansyah yang sebelumnya menjabat Pelaksana Harian (Plh) Bupati.


Usai melantik, Herman Deru menyampaikan beberapa poin penting yang akan menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi keduanya, salah satunya memulihkan pertumbuhan ekonomi.

"Guna menghadapi pertumbuhan ekonomi yang harus dipulihkan segera, maka saya ambil tindakan yang perlu, yakni melantik Pj Bupati OKU dan Muara Enim," katanya seusai pelantikan, Kamis (23/6).

Lebih lanjut orang nomor satu itu mengatakan, pemerintah harus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19. "Harus gaspol, syukur-syukur pertumbuhannya bisa lebih baik dan cepat. Harus bisa berinovasi dalam mencari solusi tentunya," jelasnya.

Deru mengatakan, jabatan ini berlaku sejak dilantik sampai pada saatnya satu tahun paling lama. Namun tidak menutup kemungkinan kurang atau lebih dari satu tahun.

Menurutnya, meskipun dalam tupoksi Plh, Pj, mempunyai kewenangan yang sama karena dibawah kontrol gubernur, tapi kalau Pj dipenuhi hak-hak sebagai bupati.

Namun dalam kinerja, setidaknya harus melaporkan setiap tiga bulan ke gubernur untuk mengontrol bahwa Pj merupakan pejabat karir maka jabatan defenitif masih tetap dan diisi dulu Plt.

"Mengingatkan bawa saudara-saudara sekalian adalah ASN yang diberikan tugas sebagai bupati dan berinteraksi dengan legislatif. Pemerintah daerah adalah kepala daerah dan DPRD. Pemimpin pemerintahan adalah kepala daerah," katanya

Menurutnya, didalam tupoksi ada diskresi, bawah tidak semua termaktub dalam sebuah aturan, belum semua tercover maka disesuaikan saja dengan kebutuhan dan karakteristik daerah masing-masing yang sesuai dengan undang-undang serta kondisi yang ada.

Seperti diketahui, Muara Enim dan OKU punya kondisi yang berbeda meskipun dua wilayah tersebut bertetangga. Meskipun adat istiadat relatif serupa, namun berbeda dengan sumberdaya alam, karakteristik masyarakat dan lain-lain. Untuk itu Deru mengingatkan sebagai pejabat jangan hanya berkutat berdasarkan tupoksi, tapi bisa fleksibel melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin pemerintahan.

"Ketika memimpin pemerintahan, artinya sudara pejabat tertinggi, tapi tidak boleh semena-mena, ada aturan yang menaungi kita jangan pernah melakukan hal-hal yang diluar etika," katanya

Derupun mengibaratkan dokter, maka perlu diagnosa kondisi yang ada, ada masalah apa, apa yang harus dilakukan dan diagnosa dengan baik agar tidak salah menentukan obatnya. Ketika dipilih cukup suplemen, herbal atau kimia. Karena dokter punya hak menentukan merek dan obat.

Ketika sudah dijalankan tetap observasi, jika didalam observasi menemukan sesuatu yang negatif maka kepala daerah bisa melakukan amputasi. Jadi jangan mendahulukan amputasi. 

"Begitu juga program, bahwa kita sebagai Pj tetap berpatokan pada RPJMD yang sudah dilakukan kepala daerah sebelumnya. Kalau sudah lari dari RPJMD baru diamputasi," ungkapnya

Sementara itu, Pj Bupati Muara Enim Kurniawan mengatakan dirinya merasa bangga telah diamanahkan menjadi Pj Bupati Muara Enim. Menurutnya, hal ini akan menjadi tanggung jawab yang besar demi kemajuan Bumi Serasan Sekundang.

"Tugas kami sekarang harus mencari solusi dalam rangka pertumbuhan ekonomi, begitupun program kerja ke depan, hubungan antar instansi, lembaga, serta masyarakat," ujarnya.