Ekonomi Singapura tercatat tumbuh 4,3 persen pada kuartal terakhir 2024.
- Dukung Peningkatan Fasilitas Perumahan, Sekda Apresiasi Mandiri Properti Expo 2024
- Buah Hasil Kolaborasi dan Inovasi, bank bjb Catatkan Kinerja Gemilang di Triwulan II 2022
- Jalin Kerjasama dengan PT Kebun Bumi Lestari, bank bjb Salurkan KUR untuk Petani Melon
Baca Juga
Seperti dikutip Al Jazeera pada Kamis 2 Januari 2025, angka ini jauh melampaui perkiraan pemerintah yang memprediksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 3,5 persen.
Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, sektor manufaktur menjadi pendorong utama ekonomi negara kota yang sangat bergantung pada ekspor, mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,2 persen pada periode Oktober hingga Desember 2024.
Sementara itu, sektor konstruksi dan jasa juga menunjukkan hasil positif dengan masing-masing tumbuh 5,9 persen dan 4,3 persen pada kuartal IV-2024.
Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, dalam pesan Tahun Baru mengatakan, meski banyak negara maju menghadapi tantangan ekonomi, Singapura tidak mengalami tingkat pengangguran yang tinggi dan stagnasi upah.
“Tidak seperti di banyak negara maju lainnya, kita tidak menghadapi tingkat pengangguran yang tinggi dan upah yang stagnan,” ungkapnya.
Namun, ia juga menekankan bahwa ekonomi Singapura tidak kebal terhadap ketegangan geopolitik, seperti konflik yang terjadi di Timur Tengah dan Ukraina, yang dapat mempengaruhi perekonomian global.
Selain itu, Wong menyadari bahwa banyak negara masih menghadapi tekanan biaya hidup yang tinggi, yang memberikan kecemasan dan kekhawatiran bagi masyarakat setempat.
Sebagai gambaran ke depan, Kementerian Perdagangan Singapura memperkirakan pertumbuhan PDB negara ini pada 2025 akan berada dalam kisaran 1 hingga 3 persen.
- PLN UP3 Palembang Pastikan Kesiapan SPKLU untuk Kelancaran Mudik Lebaran 2025
- Kenaikan Tarif Cukai Berpotensi Picu Maraknya Rokok Ilegal
- Bulan Ini Dua Pesawat Boeing Siap Didatangkan untuk Tambah Jumlah Armada Garuda