Eksploitasi nikel secara berlebihan yang terus terjadi di berbagai daerah tanah air, khususnya di Pulau Sulawesi, menjadi sorotan Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti.
- Anies Baswedan Undang Nidji Jajal Sound System JIS, Netizen: Cara Elegan Membalas Hujatan
- Loyalitas PKB Digoyang Lewat Pertemuan Ganjar-Cak Imin
- Cik Ujang Belum Pastikan Diri Bertarung di Pilgub Sumsel
Baca Juga
Menurutnya, eksploitasi alam karena ambisi pemerintah dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik itu justru mempercepat kerusakan lingkungan dan memunculkan permasalahan sosial di masyarakat.
Atas alasan tersebut, dia meminta pemerintah meninjau ulang kebijakan yang merugikan itu.
"Selain pelanggaran hak asasi, eksploitasi juga menyebabkan kerusakan ekologis dan menambah laju deforestasi. Akibatnya, ekosistem terganggu kemudian mendatangkan kebencanaan," ujarnya kepada wartawan Rabu (11/10).
La Nyalla mencatat, masyarakat di area pertambangan banyak yang kehilangan mata pencaharian, lahan, dan rumah. Bahkan kehidupan mereka menjadi tidak menentu.
Artinya, investasi tersebut nyatanya bukan untuk kepentingan rakyat, tapi untuk kepentingan ekonomi kelompok elitE. Dampak negatifnya hanya rakyat yang merasakan.
“Bagi saya hal seperti ini adalah sebuah kejahatan," tegas dia.
- Kampanye di Yogyakarta, Cak Imin Bawa Tom Lembong
- Australia Jajaki Kerjasama Nikel di Indonesia
- MAKI Sebut Tambang Nikel Ilegal di Sulawesi Tenggara Sumbang Dana Kampanye Rp 400 Miliar Untuk Pemilu