Kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng di Indonesia sebenarnya telah membuat malu negeri ini. Sebab, Indonesia merupakan salah satu negeri yang memiliki kebun sawit terbesar di dunia.
- Anggota DPRD Sumsel Desak Gubernur Alokasikan Lagi Bantuan Stek Kopi untuk Petani
- Jadi Caleg Nasdem di Bandung, Mantu Alex Noerdin Mundur dari Anggota DPRD Sumsel
- Ngopi Bareng Wartawan, Firli Bahuri Urai Lima Peran Emak-emak Melawan Korupsi
Baca Juga
Bahkan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai krisis itu juga mencoreng wajah Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20.
“Sebenarnya, krisis minyak goreng di tengah lautan kebun kelapa sawit agak memalukan wajah kita sebagai tuan rumah Presidensi G20,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi pagi ini, Rabu (23/2).
Pernyataan ini dilontarkan Fadli Zon untuk mengomentari pendapat dari ekonom senior Faisal Basri yang mengatakan kelangkaan minyak goreng ini adalah ulah pemerintah. Sebab, ada kebijakan yang membuat pergeseran besar dalam konsumsi minyak sawit mentah dalam negeri.
Semula minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) didominasi untuk industri pangan. Sementara kini, turut diperuntukkan bagi keperluan biodiesel.
Menanggapi itu, Fadli Zon lantas bertanya apakah kelangkaan tersebut juga dikarenakan pembantu presiden dalam urusan pengadaan minyak goreng tidak bisa bekerja.
“Kemendag tidak becus urus minyak goreng?” tanyanya.
“Mudah-mudahan krisis minyak goreng tidak akan terjadi di ibukota baru. Apa kata dunia?” tutup Fadli Zon dengan harapan.
- Agar Orang Takut Korupsi, Firli Bahuri Tegaskan Akan Memiskinkan Koruptor
- Pertanyakan Kualitas Jalan Nasional, Komisi IV DPRD Sumsel Bakal Panggil BBPJN
- Antisipasi Kelangkaan Sembako Jelang Ramadan, DPRD Sumsel Minta Pemprov Tingkatkan Pengawasan