Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menyetorkan uang ke kas negara sejumlah Rp800 juta. Uang tersebut berasal dari penagihan pembayaran denda kasus suap Wali Kota Bekasi (Nonaktif) Rahmat Effendi alias Pepen, Lai Bui Min dan hasil lelang mobil.
- Muzani Sudah Ingatkan Ahmad Dhani Jangan Singgung Hal Sensitif
- KPK Dalami Keterlibatan Pejabat Pemkab Lamteng di Kasus Suap Proyek di OKU
- Nurul Ghufron Didukung Siaga 98 Ikuti Seleksi Calon Hakim Agung
Baca Juga
Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri mengatakan, berdasarkan laporan dari Jaksa Eksekutor KPK, Andry Prihandono. Rinciannya, uang itu merupakan hasil penagihan pembayaran pidana denda terpidana Lai Bui Min dkk yang lunas dibayarkan dan hasil lelang 1 unit mobil terpidana Deddy Handoko.
Kata Ali, Lai Bui Min telah membayar kewajiban pidana denda sebesar Rp200 juta. Selanjutnya, pidana denda Rp200 juta dari Makhfud Saifudin. Kemudian, pidana denda Rp200 juta dari Suryadi Mulya dan lelang satu unit mobil terpidana Deddy Handoko sebesar Rp200 juta.
"KPK akan tetap terus melakukan penagihan dari para terpidana pelaku korupsi dan secara berkelanjutan juga tetap melakukan lelang barang rampasan untuk memaksimalkan asset recovery," pungkas Ali.
- Muzani Sudah Ingatkan Ahmad Dhani Jangan Singgung Hal Sensitif
- KPK Dalami Keterlibatan Pejabat Pemkab Lamteng di Kasus Suap Proyek di OKU
- Nurul Ghufron Didukung Siaga 98 Ikuti Seleksi Calon Hakim Agung