Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan seorang tersangka kasus dugaan korupsi terkait pengadaan Helikopter Angkut AW-101 di TNI Angkatan Udara (AU) tahun 2016-2017, Selasa malam (24/5).
- Muzani Sudah Ingatkan Ahmad Dhani Jangan Singgung Hal Sensitif
- KPK Dalami Keterlibatan Pejabat Pemkab Lamteng di Kasus Suap Proyek di OKU
- Nurul Ghufron Didukung Siaga 98 Ikuti Seleksi Calon Hakim Agung
Baca Juga
Pengumuman resmi ini disampaikan langsung oleh Ketua KPK, Firli Bahuri di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Firli mengatakan, dalam perkara ini, KPK terlebih dahulu melakukan pengumpulan berbagai informasi dan data terkait dugaan tindak pidana korupsi dimaksud.
KPK selanjutnya melakukan penyelidikan dan menemukan adanya bukti permulaan yang cukup untuk kemudian meningkat status perkara ini ke tahap penyidikan.
"Di mana dalam perkara ini KPK sebelumnya telah mengumumkan tersangka," ujar Firli kepada wartawan.
Pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Irfan Kurnia Saleh (IKS) alias Jhon Irfan Kenway (JIK) selaku Direktur PT Diratama Jaya Mandiri (DJM) dan selaku pengendali PT Karsa Cipta Gemilang (KGC).
"Setelah tim penyidik memeriksa sekitar 30 orang saksi dan untuk keperluan proses penyidikan, tim penyidik melakukan upaya paksa penahanan IKS selama 20 hari pertama terhitung mulai tanggal 24 Mei 2022 sampai dengan 12 Juni 2022 di Rutan KPK pada Gedung Merah Putih," kata Firli.
Di Hadapan Penyelidik, Penyidik hingga Penuntut, Firli Bahuri Ingatkan Pentingnya Orkestrasi Antarfungsi dalam Penanganan Korupsi
Irfan disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.
- Muzani Sudah Ingatkan Ahmad Dhani Jangan Singgung Hal Sensitif
- KPK Dalami Keterlibatan Pejabat Pemkab Lamteng di Kasus Suap Proyek di OKU
- Nurul Ghufron Didukung Siaga 98 Ikuti Seleksi Calon Hakim Agung