Kota Pagar Alam Diguyur Hujan Es, BMKG Sebut Ini Sebagai Aktivitas Peralihan Musim

ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)
ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)

Warga Kota Pagaralam dihebohkan dengan fenomena hujan es yang melanda sebagian wilayah tersebut, Rabu (6/4). 


Fenomena tersebut banyak direkam oleh warga dan diunggah di media sosial. Dalam sejumlah postingan, tampak warga merekam bongkahan es dengan ukuran seperti batu kerikil jatuh ke jalan. 

Sebelumnya, hujan deras melanda hampir seluruh wilayah Kota Pagar Alam. Hujan dengan intensitas tinggi tersebut terjadi setelah lima hari kota yang berada di sekitar kawasan Gunung Dempo tak diguyur hujan. 

Namun, fenomena hujan es hanya terjadi di salah satu kecamatan di Kota Pagar Alam yakni Pagar Alam Selatan. Seperti di kawasan Desa Tebat Agung dan Tinggi Ari. 

"Hujan es dulu. Lalu disertai angin kencang. Baru hujan deras," ungkap salah seorang warga, Romli saat dibincangi. 

Sementara itu, Kordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang, Sinta Andayani, mengatakan bahwa hujan es yang terjadi di kota Pagar Alam menjadi suatu aktivitas alam yang wajar.

"Hujan es merupakan salah satu fenomena cuaca yang wajar memang utamanya terjadi pada saat musim peralihan, dari musim hujan ke musim kemarau atau dari musim kemarau ke musim hujan," katanya saat dihubungi Kantor Berita RMOLSumsel, Rabu (6/4).

Hujan es sendiri juga sering terjadi pada skala lokal saat angin kencang dan hujan deras disertai angin kencang.

"Sehingga meskipun wajar hal ini perlu diwaspadai masyarakat yang biasanya terjadi secara bersamaan dan tiba-tiba," sambungnya.

Terakhir, dia menyebutkan bahwa di Sumsel fenomena ini di wilayah barat dengan dataran tinggi.

"Kalau di Sumsel memang sering terjadi di wilayah barat yang dataran tinggi seperti Pagar Alam," tandasnya.