Kontradiksi Jawaban Wali Kota Palembang tentang Kondisi di Lapangan Soal Penanganan Sampah

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan. Foto: M Hatta/rmolsumsel.id
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan. Foto: M Hatta/rmolsumsel.id

Kondisi sampah di kota Palembang masih terus jadi sorotan. Sampah yang masih menumpuk di berbagai titik, serta jam penjemputan sampah yang tidak tepat waktu di berbagai Tempat Pembuangan Sementara (TPS) membuat kota Palembang terkesan tidak mampu mengatasi permasalahan ini.


Hal ini terungkap dalam Rapat Paripurna DPRD ke-9 Masa Persidangan II Tahun 2021 Membahas Jawaban Wali Kota Palembang terhadap Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi dan  Pembacaan Nama-Nama yang Duduk di Panitia Khusus I, II, dan III di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Palembang, Selasa (8/6). 

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Palembang sebelumnya menuntut tanggung jawab Wali Kota Harnojoyo terkait tumpukan sampah yang masih terlihat di beberapa kawasan, salah satunya di Kecamatan Ilir Barat II yang dikeluhkan oleh warga. 

Menjawab hal tersebut, Wali Kota Harnojoyo mengaku telah melakukan penambahan armada baru untuk mengatasi permasalahan sampah di kota Palembang. Ia menyebut jika sampah menjadi prioritasnya. Karena itu ia juga mengaku akan melakukan penambahan lahan untuk Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Jawaban ini disampaikannya di hadapan seluruh anggota DPRD Kota Palembang.

"Untuk penambahan TPS kita akan kaji, akan dibuat di lahan milik Pemkot agar tidak terjadi masalah di kemudian hari,"ujarnya. 

Namun apa yang disampaikan Harnojoyo terkait penambahan armada truk sampah, berbeda dengan keterangan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang, Alex Ferdinandus. Sampai saat ini dan kedepan belum ada rencana penambahan armada akibat minimnya anggaran.

"Kita butuh sekitar 200an armada, sampai saat ini yang kita punya baru 121 armada. Akan tetapi 60 persen diantaranya sudah tidak layak karena sudah berumur diatas 10 tahun. Tapi kan, masih ada pihak swasta yang membantu kita, jadi kita maksimalkan yang ada saat ini,"jelasnya. 

Namun, Alex yang dikonfirmasi terpisah mengatakan penambahan mungkin saja dilakukan apabila terdapat anggaran yang memadai. Kalaupun dilakukan, Alex menilai penambahan armada ini akan dilakukan secara bertahap. "Mungkin sekitar 20 armada untuk sekali pengadaan,"tutupnya.