Komunitas Sumsel Reptil Berikan Edukasi Petugas Damkar

Petugas PKPB belajar menjinakan hewan liar/istimewa
Petugas PKPB belajar menjinakan hewan liar/istimewa

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (PK-PB), saat ini tidak hanya dituntut dapat menjinakkan api saat terjadi bencana kebakaran, namun juga harus bisa mengevakuasi hewan liar, terutama Ular. Petugas Pemadam Kebakaran pun, wajib memiliki skill dalam berhadapan dengan hewan liar.


Seperti diketahui, sebagai penanggulang bencana, Petugas Pemadam Kebakaran pada masa kini tidak hanya menerima laporan dari masyarakat soal musibah kebakaran saja.

Petugas Pemadam Kebakaran juga cukup sering mendapat laporan dari masyarakat, baik ketika rumah warga maupun lingkungan tempat tinggal, kemasukan hewan liar yang dapat membahayakan, umumnya adalah Ular.

Ketika mendapat laporan ini, petugas akan langsung bergegas guna melakukan evakuasi. Namun sayangnya, belum semua petugas yang dibekali skill dalam berhadapan dengan hewan liar.

Petugas Dinas PK-PB Pos Pemadam Kebakaran Kemuning Palembang pun sadar betul, jika anggpta mereka masih sangat minim soal pengetahuan dalam mengevakuasi Ular. Karena itu, agar mempunyai pengetahuan dan pemahaman terhadap Ular, petugas pun berguru langsung dengan komunitas Sumsel Reptil.

Ketua Sumsel Reptil, Fuad Muhammad, mengatakan jika pihaknya memberikan pemahaman dan edukasi kepada petugas Pemadam Kebakaran, bagaimana cara melakukan evakuasi terhadar Ular. Mulai dari mengidentifikasi jenis, cara menangkap, melepas lilitan, hingga antisipasi serangan.

Secara teori, pemahaman ini pun dijelaskan secara detail dan rinci, agar dapat diterapkan secara langsung di lapangan. Tak hanya itu, Sumsel Reptil juga membawa langsung Ular liar yang baru saja dievakuasi. Sehingga dapat dipraktekkan langsung oleh petugas Pemadam Kebakaran bagaimana cara menangkapnya.

"Kita pemberikan pemahaman terlebih dahulu, apa saja Ular berbisa dan tidak, umumnya yang sering dijumpai di Palembang. Selain jenis-jenis, setiap Ular juga memiliki karakter masing-masing serta jenis bisa yang berbeda," jelas Fuad, Rabu, 9 Juni 2021.

Menurut Fuad, Ular yang umum ditemukan di Palembang ialah Sanca Batik dan Cobra. Selain itu, ada juga Weling, Welang, Ular Pucuk dan berbagai jenis Ular air, seperti Kadut dan Ular Belalai Gajah atau Ular Karung.

"Untuk Sanca Batik, itu tidak berbisa. Tetapi gigitan dan belitannya bisa berakibat fatal hingga kematian. Untuk Cobra, Weling dan Welang, itu berbisa tinggi, dapat mengakibatkan kematian," terangnya.

Tak hanya memberitahu berbagai jenis, Sumsel Reptil juga mempraktekkan cara menangkap Ular dengan cara yang aman, baik menggunakan alat khusus seperti hook dan grab stick, maupun alat rumah tangga yang biasanya ada di rumah, seperti sapu dan lain sebagainya.

Dan yang tak kalah penting juga ialah penanganan. Petugas wajib mengetahui ciri-ciri gigitan Ular berbisa dan tidak berbisa. Petugas juga harus dapat memberikan pertolongan pertama ketika terjadi insiden yang tak diinginkan tersebut.

"Penanganan ini sangatlah penting sebagai pertolongan pertama saat tergigit Ular. Sebab, jika salah penanganan bisa berakibat fatal hingga kematian," kata Wakil Ketua Sumsel Reptil, Pardiansyah.

"Untuk Ular tidak berbisa, bekas gigitan biasanya berupa lupa acak yang sangat banyak. Seperti Ular berbisa, ada dua luka yang cukup dominan yang disebabkan oleh taring. Jika ini terjadi, maka segera lakukan imobilisasi sebelum dibawa ke rumah sakit terdekat," tambah anggota Sumsel Reptil, Novan.