Proses assessment untuk para calon pejabat pemimpin tinggi, seperti Kepala Dinas, Asisten dan lain sebagainya membutuhkan dana sekitar Rp10 jutaan.
- Peningkatan Kompetensi Penceramah Soal Fasilitasi Bukan Beban
- Kanwil Kemenkumham Sumsel dan Perwakilan Kemenkeu Sumsel Tandatangani Nota Kesepahaman Layanan Keimigrasian
- Audiensi Dengan Wabup Pali, Kemenkumham Sumsel Dorong Kerajinan Aluminium Didaftarkan Kekayaan Intelektual
Baca Juga
Hal ini diketahui saat kunjungan Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Pokja Pengawasan Bidang Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Wilayah I, Rudiarto Sumarwono dalam launching Assessment dan IT Center serta E-Kinerja di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) kota Palembang, Rabu (17/11).
Rudianto mengatakan pihaknya mengapresiasi langkah Pemkot Palembang dalam melaunching Assessment Center, IT Center dan E-Kinerja. Menurutnya, ini langkah yang lebih baik dari upaya Pemkot Palembang untuk memastikan pelayanan kepada publik agar lebih baik lagi kedepannya.
"Dengan adanya assessment enter ini maka proses assessment dapat dilakukan di Palembang," katanya.
Selama ini, proses assessment dilakukan di kota lain. Bahkan, sampai ke Jatinangor. Tentunya ini membutuhkan dana yang lebih besar. Dengan berdirinya assessment center ini maka proses assessment calon pejabat pemimpin tinggi seperti Kadis, Asisten dan lain sebagainya dapat dilakukan di Palembang.
Dia menjelaskan, untuk proses assessment ini membutuhkan dana Rp10 juta. Bayangkan, jika semua Kabupaten/Kota di Sumsel melakukan assessment di Kota Palembang.
"Jadi ini menarik sekali. Selain meningkatkan kepercayaan yang baik, tentunya dana luar juga dapat masuk ke Palembang," ujarnya.
Dia juga menambahkan, dengan proses IT juga pekerjaan lebih cepat, jangkauan lebih luas dan biaya juga sangat rendah. Namun, memang kualitas pekerjaan tidak semuanya sempurna sehingga perlu dijaga dan diawasi setiap kekurangannya.
"Saya melihat fasilitas yang disediakan disini juga sangat baik. Bahkan, ada fasilitas untuk tes CAT sebanyak 30 peserta," terangnya.
Meski demikian, assement center, IT center dan e-kinerja ini masih masuk dalam grid C mengingat memang baru dibentuk. Kedepan, tentunya dapat ditingkatkan secara berjenjang mulai dari proses bisnis yang diperbaiki, kinerja, asesor, penguji dan lain sebagainya.
"Tidak ada yang langsung grid A, tapi semua bisa dicapai dengan berjenjang," pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Palembang, Harnojoyo mengatakan dengan launching assessment center, IT center, dan e-kinerja ini diharapkan mampu mendapatkan SDM yang handal kedepannya sesuai dengan bidangnya. Tidak hanya terbatas BKPSDM saja melainkan seluruh OPD di Pemkot Palembang.
"Dengan kolaborasi dengan baik antar SKPD, maka insyaallah visi dan misi Pemkot Palembang dapat tercapai," pungkasnya.
- Dua Bekas Honorer Pemkot Palembang Terlibat Penipuan Jual Beli Proyek, Mantan Wali Kota Harnojoyo Ikut Terseret
- Karutan Diperiksa, Buntut Unggahan Harnojoyo saat Kunjungi Alex Noerdin
- Harnojoyo Dinilai Terjebak Euforia, Kangkangi Aturan Bawa Ponsel dan Unggah Fotonya saat Besuk Alex Noerdin