Klarifikasi Bupati Muara Enim Soal Penampilan Marawis di Acara Peresmian Gereja

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Muara Enim, Ahmad Usmarwi Kaffah saat memberikan klarifikasi terkait pertunjukan marawis diacara peresmian gereja. (ist/RmolSumsel.id)
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Muara Enim, Ahmad Usmarwi Kaffah saat memberikan klarifikasi terkait pertunjukan marawis diacara peresmian gereja. (ist/RmolSumsel.id)

Penampilan seni Marawis di acara Peresmian Gereja Katolik Santo Yosep di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) yang berlangsung Rabu (19/7) lalu, menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat setelah viral di media sosial.


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim bersama forkopimda dan organisasi keagamaan akhirnya melakukan klarifikasi terkait polemik adanya penampilan Marawis pada peresmian Gereja tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Muara Enim, Ahmad Usmarwi Kaffah mengatakan, sebelum acara peresmian, pihak Gereja Santo Yosef sempat berkirim surat kepada PCNU Muara Enim untuk menampilkan kesenian pada acara peresmian.

PCNU Muara Enim kemudian menampilkan kesenian Marawis.Pada saat itu, turut hadir  Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi, serta beberapa pejabat lain termasuk Plt Bupati.

“Apa yang terjadi merupakan bentuk kelanjutan dari pada penghormatan kedua belah pihak, umat kristiani dan umat muslim yang menjalin hubungan baik, dalam hal ini NU yang menjalin hubungan baik dengan Gereja Santo Yosep, 70 tahun lamanya,”kata Kaffa, Kamis (27/7).

"Oleh karena itu, penting bagi kita untuk merawat hubungan ini semua walaupun yang ketiga kita harus tetap dalam koridor dan batasan yang harus kita pertimbangkan,”tambah Kaffa.

Dengan kejadian ini, menurut Kaffa memiliki hikmah besar bagi semua, paling tidak dan paling minimal adalah tetap bersatu

“Ini sejalan dengan apa yang saya dan forkopimda kerap sampaikan selepas shalat Subuh untuk tetap bersatu dan jangan tercerai berai," jelasnya.