Ketegangan Megawati dan SBY, Penghalang Langkah AHY jadi Cawapres

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam satu pertemuan/Ist
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam satu pertemuan/Ist

Ketegangan masa lalu yang tercipta antara Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), disinyalir menjadi penghalang Agus Harimurti Yudhoyono menjadi calon wakil presiden.


Pengamat politik Citra Institute, Efriza mengamati, peluang AHY menjadi cawapres nampak diminati PDIP. Sebab, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tak kunjung mendeklarasikan cawapres pendamping Anies Baswedan.

“Sebenarnya AHY jadi cawapres Ganjar Pranowo (Capres yang diusung PDIP) amat menguntungkan bagi PDIP,” ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (17/6).

Akan tetapi, dosen ilmu pemerintahan Universitas Sutomo itu justru memandang, ketegangan antara Megawati dengan SBY yang hingga hari ini masih terjadi, malah tidak memuluskan peluang AHY.

“Karena masih adanya penghalang di antara Megawati dengan Susilo Bambang Yudhono, PDIP akhirnya lebih mencari pendamping Ganjar dari unsur golongan agama atau dari unsur menteri-menteri yang berada di kabinet,” terangnya.

Karena itu, Efriza melihat kedekatan PDIP dan Partai Demokrat yang tengah dibangun Ketua DPR RI, Puan Maharani, adalah untuk menunjukkan sikap politik santun kepada Partai Demokrat dengan berencana bertemu AHY.

“Mereka ingin mempertontonkan kepada publik bahwa kedua anak muda ini tidak ada beban masa lalu, mereka bisa saling menghormati dan menjaga etika politik,” pungkasnya.