Kesulitan Pasokan Air Baku, Distribusi Air Bersih PDAM Tirta Musi Terkendala

Ilustrasi air PDAM. (Net/rmolsumsel.id)
Ilustrasi air PDAM. (Net/rmolsumsel.id)

Musim kemarau tahun 2021 ini membuat debit air Sungai Musi yang menjadi satu-satunya sumber air baku PDAM Tirta Musi defisit. Akibatnya produksi air bersih PDAM Tirta Musi juga mengalami penurunan.  


Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Palembang, Andi Wijaya mengatakan, pendistribusian air bersih ke pelanggan saat ini tidak optimal.

“Saat ini neraca produksi negatif dibandingkan dengan jumlah konsumsi air di masyarakat. Artinya, permintaan pelanggan lebih besar dari kapasitas produksi PDAM Tirta Musi,” kata Andi, Senin (2/8).

Andi mengatakan, kapasitas produksi PDAM Tirta Musi saat ini 4.300 liter/detik. Jumlah produksi air bersih tersebut tidak mencukupi untuk didistribusikan ke 300 ribu lebih pelanggan. Karena itu, ia mengimbau pelanggan lebih bisa berhemat dalam pemakaian air selama musim kemarau.

“Berapapun yang kita distribusikan selalu habis. Makanya di beberapa wilayah kita buat pola pengaliran terjadwal tidak 24 jam. Seperti pelanggan yang berada di ujung aliran, karena kondisi kemarau ini tidak bisa dapat air sebanyak sebelum kemarau. Seperti di Sukawinatan dan Sako yang kita buat terjadwal,” ujar Andi.

Andi menambahkan, untuk meningkatkan kapasitas produksi, PDAM Tirta Musi akan menggunakan dana pinjaman dari Bank Sumsel Babel senilai Rp90 miliar yang telah diproses belum lama ini, guna penyelesaian Intake Karang Anyar membangun instalasi 500 liter/detik.

“Insyaallah target kita akhir tahun ini kelar dan diprediksi bisa mengcover kurang lebih 10 ribu pelanggan baru dan tidak perlu lama menunggu pemasangan baru,” tukasnya.