Kesal Anak Gadis Dibawa Kabur, Pria di Muba Habisi Nyawa Teman Dekat

Pelaku Tamrin memperagakan saat dirinya membunuh korban. (Ist/Rmolsumsel.id).
Pelaku Tamrin memperagakan saat dirinya membunuh korban. (Ist/Rmolsumsel.id).

Tamrin (39) ditangkap Unit Reskrim Polsek Batang Hari Leko usai membunuh temannya sendiri yakni Adi Candra (30), pada Rabu (13/4) di Desa Lubuk Bintialo, Kecamatan Batang Hari Leko, Kabupaten Musi Banyuasin.


Dari informasi yang dihimpun, pembunuhan tersebut berawal dari rasa kesal pelaku Tamrin lantaran sang anak dibawa kabur oleh korban Adi. Bahkan, sang anak yang sudah 1 tahun tak pulang tersebut telah dinikahi oleh korban. 

Pelaku yang sudah lama tak melihat korban, tiba-tiba bertemu korban yang saat itu sedang berada di dalam pondok. Pelaku yang saat itu sedang membawa sebilah parang, tanpa basa basi langsung membacok kaki korban. 

Korban yang mendapatkan bacokan, langsung berusaha melarikan diri. Namun, karena kelelahan dan kehilangan banyak darah, korban pun terjatuh. Disaat itulah, pelaku yang susah gelap mata, langsung membacok korban berkali-kali. 

Akibatnya, selain mengalami luka bacok di bagian kaki, korban juga mengalami luka bacok di bagian wajah sebelah kiri, luka robek jari keliling tangan sebelah kiri, luka robek bagian belakang kepala dan luka robek kaki sebelah kiri yang berujung korban meninggal dunia. 

"Pelaku ditangkap tidak lama setelah melakukan pembunuhan. Motifnya dendam karena anak pelaku dibawa kabur oleh korban," ujar Kapolres Muba AKBP Alamsyah Pelupessy, melalui  Kasi Humas Polres Muba Iptu Nazarudin Bahar, Jumat (15/4). 

Sementara, Paman korban, Purwandi (50) mengatakan, dirinya melihat korban tergeletak di jalan dengan bersimbah darah dan langsung membawa korban ke Puskesmas. Namun, dalam perjalanan korban meninggal dunia. 

"Saat saya memberitahukan ke istri korban, bahwa suaminya tewas. Istri korban sempat bilang, bahwa suaminya sebelum meninggal sempat menelpon dirinya dengan untuk memberitahukan bahwa dirinya dibunuh oleh orang sang istri," jelas dia. 

Terpisah, pelaku Tamrin mengatakan, korban merupakan teman baiknya sejak lama. Namun, setahun lalu korban membawa anaknya pergi, padahal saat itu korban telah memiliki istri dengan dua anak. 

"Dia sudah saya anggap sebagai saudara sendiri, tapi dia sudah melarikan anak saya sejak setahun lalu. Saya sudah tunggu itikad baiknya namun tidak ada," kata pelaku sembari menahan tangis. 

Dikatakan Tamrin, dirinya memang kesal, namun tidak memiliki niat untuk membunuh. Hanya saja, saat peristiwa itu terjadi, dirinya sedang membawa parang dan bertemu korban. Di saat itulah, langsung timbul untuk membunuh. 

"Entah kenapa bertemu di pondok, disaat itulah saya langsung membacok. Saya sangat menyesal atas kejadian itu," tandas dia.