Gelombang pemutusan hubungan kerja sepihak (PHK) kembali dilancarkan raksasa teknologi AS, Meta, baru-baru ini.
- RRI PHK Kontributor Usai Anggaran Dipangkas Rp300 Miliar, Jubir Buka Suara
- Meta Platforms Akan Lakukan PHK Global Mulai 17 Februari 2025
- Perusahaan Pailit, Ratusan Pekerja Pabrik Kompor Gas Quantum Kena PHK
Baca Juga
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (14/3), Meta mengumumkan perusahaan telah memecat 10 ribu pekerja dalam putaran kedua PHK besar-besaran.
Menurut CEO Meta, Mark Zuckerberg, keputusan itu harus diambil meski sulit. Perusahaan saat ini tengah berfokus pada efisiensi bisnis.
"Ini akan sulit dan tidak ada jalan lain. Meta akan membangun perusahaan yang lebih ramping, lebih teknis, dan meningkatkan kinerja bisnis untuk memungkinkan visi jangka panjang," jelasnya, seperti dimuat Xinhua.
Zuckerberg mengatakan PHK akan mempengaruhi perekrutan, teknologi, bisnis, dan tim internasional dan mungkin memakan waktu hingga akhir tahun untuk menyelesaikannya.
Tenaga kerja Meta pada akhir 2022 naik 20 persen dari tahun sebelumnya dan hampir dua kali lipat sebelum pandemi pada 2019.
Untuk itu, kata Zuckerberg, dua putaran PHK diharapkan dapat mengurangi jumlah karyawan perusahaan menjadi sekitar 65 ribu pekerja.
Induk perusahaan Facebook, Instagram, dan WhatsApp ini sebelumnya mem-PHK sekitar 11 ribu pekerja pada November 2022.
Dengan total 21 ribu PHK baru-baru ini, perusahaan media sosial yang berbasis di Menlo Park itu telah memangkas karyawan lebih banyak melebihi 18 ribu PHK Amazon.
- RRI PHK Kontributor Usai Anggaran Dipangkas Rp300 Miliar, Jubir Buka Suara
- Meta Platforms Akan Lakukan PHK Global Mulai 17 Februari 2025
- Ikuti Langkah Meta, Amazon Sumbang Satu Juta Dolar AS untuk Pelantikan Donald Trump