Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengkritik militer Israel yang dianggap sudah terlalu berlebihan dalam merespons serangan Hamas ke wilayahnya.
- Hadapi Sengketa Pilpres: Ganjar Pilih Todung, Prabowo Siapkan Yusril
- Gugatan Kader Banteng ke Megawati untuk Ganggu Soliditas PDIP Hadapi Pilkada
- Akhirnya KPU Terima Persetujuan Kenaikan Honor Badan Ad Hoc, Ini Rinciannya
Baca Juga
Biden mengaku akan terus bekerja “tanpa lelah” untuk menekan Israel dan Hamas agar menyetujui perpanjangan jeda pertempuran.
“Saya berpandangan, seperti yang Anda ketahui, bahwa tindakan respons di Jalur Gaza sudah berlebihan,” kata Biden kepada wartawan pada Kamis malam (8/2) waktu setempat, seperti dikutip dari ABC News.
Ia berkomitmen terus mendorong perpanjangan jeda pertempuran di Gaza untuk memfasilitasi pembebasan puluhan sandera yang tersisa yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel.
Dia memberikan gambaran nyata tentang penderitaan warga di Gaza, dan menegaskan bahwa lebih banyak tindakan harus dilakukan untuk membendung krisis kemanusiaan di sana.
Biden berbicara pada akhir konferensi pers malam yang berapi-api. Ia menilai konflik yang telah berlangsung selama empat bulan telah menguji diplomasi Amerika.
Ia juga menyoroti penderitaan warga Gaza yang telah mengalami pemboman besar-besaran Israel dan kurangnya pasokan penting sejak serangan teror 7 Oktober yang dilakukan oleh Hamas.
Pekan lalu, Hamas menuntut Israel membebaskan ratusan tahanan Palestina dan mengakhiri perang sebagai bagian dari kesepakatan penyanderaan. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak menyetujui persyaratan tersebut.
Biden sendiri mengatakan dia masih berharap bisa dicapai kesepakatan yang bisa membuka jalan untuk mengakhiri perang.
“Sekarang saya berusaha sangat keras untuk menangani gencatan senjata dan penyanderaan ini,” kata Biden.
Biden mendapat tekanan kuat dari anggota partainya sendiri untuk berbicara lebih tegas mengenai situasi di Gaza, dan menuntut gencatan senjata.
- Trump dan Biden Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Sejarah 2005 Terulang?
- Trump Mendadak Tunda Penerapan Tarif 90 Hari, China Justru Diganjar 125 Persen
- Ini 5 Kripto yang Disetujui Trump sebagai Cadangan Strategis AS