Kepala Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (Kasatgas IDI), Zubairi Djoerban, memberikan saran kepada pemerintah untuk mengubah istilah kebijakan pembatasan yang diberlakukan di Indonesia.
- Ketua Satgas IDI Sebut Obat-obat Ini Tak Lagi Bermanfaat Atasi Covid-19
- Ketua Satgas IDI Nilai Terlalu Dini Terapkan Pelonggaran Pintu Masuk Turis Asing
- Ketua Satgas Covid-19 IDI: Lakukan Lockdown Sebelum Telat!
Baca Juga
Menurutnya, hal itu penting untuk mengkonstruksi kebijakan penanganan pandemi yang lebih tegas, sehingga segala macam upaya yang dimiliki negara difokuskan untuk penanganan Covid-19.
“Didasari melonjaknya kasus Covid-19 dan rawat inap, saya merasa Indonesia butuh istilah baru sebagai ganti PPKM Mikro. Saya rekomendasikan kata lockdown,” ujar Zubairi dalam akun twitternya, Selasa (15/6).
Menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia ini, penggunaan istilah lockdown bertujuan untuk memperkuat sistem monitoring yang lebih tegas dan lebih serius oleh pemerintah.
Akan tetapi, Zubairi menyarankan agar dalam tataran teknis pelaksanaan kebijakannya tetap sesuai dengan yang sudah berjalan, yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.
“Meski isi konten kebijakannya tidak jauh beda dengan PPKM,” tukas Zubairi.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per Selasa ini (15/6), kasus positif bertambah sebanyak 8.161 orang. Sementara kasus sembuh naik 6.407 orang.
Secara total, kasus sembuh tercatat sudah menembus angka 1.757.641 orang atau 91,2 persen dari total kasus positif yang sudah mencapai 1.927.708 orang.
- Kebijakan Lockdown China Terus Diprotes Komunitas Uighur
- Pemeritah Sri Lanka Lockdown Warganya Gara-gara Pasokan BBM Menipis
- Usai Putuskan Lockdown, Korut Dilaporkan Luncurkan Tiga Rudal Balistik