Karhutla di OKI Meluas, 130 Hotspot Terdeteksi

Kondisi Karhutla yang berada di OKI. (ist)
Kondisi Karhutla yang berada di OKI. (ist)

Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan saat ini kian meluas setelah 30 titik api atau hotspot dan 34 firespot terpantau  oleh pihak Satgas Karhutla.


Kepala BPBD OKI, Lestiadi Martin mengatakan, OKI saat ini telah menetapkan status Tanggap Darurat Karhutla sejak beberapa bulan terakhir. Sehingga, penguatan pasukan serta proses pemadaman pun difokuskan ke area tersebut.

"Kondisi kita saat ini kita benar-benar di puncak di hampir 11 Kecamatan yang rawan Karhutla di OKI,”kata Lestiadi, Rabu (27/9).

Meski menjadi Kabupaten dengan luasan lahan gambut terbanyak yang terbakar, namun Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kabupaten OKI saat ini masih normal di bawah 100. Kondisi ini berbanding terbalik dengan kota Palembang dimana kualitas udara telah masuk ke level berbahaya karena dikepung asap karhutla.

Sebab, kondisi arah angin membawa asap karhutla dari OKI ke Palembang.

Petugas pemadaman di OKI pun kini mengalami masalah. Pasalnya, luasan lahan yang terbakar telah sulit dipadamkan karena akses ke lokasi serta ketersediaan air yang sudah mulai mengering karena kondisi kemarau.

"Untuk akses darat terkendala jalan rawa, roda dua pun sulit dan harus melalui jalur udara,”ujarnya.

Liestiadi memaparkan kawasan yang masih terbakar saat ini adalah Desa Deling, kawasan Jalan Sepucuk dan lahan tol. Kemungkinan hal tersebut terus terjadi hingga bulan Desember. 

Karhutla di OKI, lanjut Lestiadi mayoritas merupakan ulah manusia. "Dari ulah manusia ini, ada persentase sengaja atau tidak sengaja. Faktor sengaja masih dominan menjadi penyebab utama Karhutla di OKI," ucapnya.