Karhutla di Ogan Ilir Lalap 29 Hektar Lahan Rawa dan Sawit

Petugas berjibaku melakukan pemadaman api di lokasi Karhutla di Ogan Ilir. (ist/rmolsumsel.id)
Petugas berjibaku melakukan pemadaman api di lokasi Karhutla di Ogan Ilir. (ist/rmolsumsel.id)

Kejadian kebakaran hutan dan lahan yang terjadi, Senin sore (25/10) hingga Selasa pagi (26/10) melalap sebanyak 29 hektar lahan rawa dan sawit di Kabupaten Ogan Ilir.


Lokasi kebakaran berada di dua lokasi. Yakni di Desa Palem Raya Kecamatan Indralaya Utara seluas 15 hektar dan Desa Pulau Semambu seluas 14 hektar.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori mengatakan proses penanganan kebakaran cukup sulit dilakukan. Lantaran sulit diakses dan jauh dari sumber air. Sehingga, pemadaman yang tadinya dilakukan oleh tim darat harus dibackup oleh armada helikopter warterbombing.

“Kemarin siang kejadian lahan terbakar itu, dari BPBD setempat bersama Manggala Agni sudah semaksimal mungkin dilakukan pemadaman oleh tim satgas darat. Namun memang karena lokasi sulit diakses darat, sehingga kita memaksimalkan dari udara, melalui tiga unit helikopter waterbombing,” katanya saat dihubungi.

Beruntung, areal lahan yang terbakar merupakan lahan mineral. Sehingga, api bisa cepat dipadamkan. “Di lokasi terbakar itu adalah semak rawa dan sawit. Api padam dan sekarang tim masih melakukan pendinginan di lokasi kejadian untuk memastikan api tidak kembali muncul,” jelasnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir, Ardha Munir menjelaskan, pihaknya sudah berupaya maksimal untuk memadamkan kebakaran di Palem Raya dan Pulau Semambu. Menurutnya, proses pengambilan air untuk pemadaman api harus dilakukan menggunakan truk tangki. Sebab, lokasi kanal yang menjadi sumber air cukup jauh dari lokasi.

“Saat ini tim pemadam masih di lokasi untuk memastikan agar karhutla tak kembali terjadi,” pungkasnya.