Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel), Irjen Eko Indra mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia soal bantuan Rp2 Triliun yang rencananya diberikan oleh keluarga Akidi Tio.
- Kapolda Tinjau Kesiapan Pos Pam di KM 277 Tol Terpeka, Banyak Fasilitas Belum Lengkap
- Kapolda Sumsel Tegaskan Angkutan Barang Dibatasi Selama Periode Mudik Lebaran
- Polda Sumsel Ajak Mantan Napiter Jaga Sumsel dari Aksi Terorisme
Baca Juga
Permintaan maaf Kapolda disampaikannya secara terbuka dan dihadapan jajaran serta awak media di Mapolda, Kamis (5/8). "Ini terjadi karena ketidak hati-hatian saya selaku individu,"sesalnya.
Selain masyarakat Indonesia, Kapolda juga meminta maaf kepada Kapolri dan seluruh anggota Polri serta Gubernur Sumsel dan para pejabat yang terlibat saat seremoni penyerahan bantuan pada Senin (26/7) lalu.
"Waktu itu Profesor Hardy bilang ada sumbangan Rp 2 triliun dan uang itu berbentuk cek. Kemudian dia bilang ini kepercayaan kepada saya dan harus disampaikan,"ungkap Kapolda.
Mendapati hal tersebut, tanpa melakukan kroscek Kapolda mengaku langsung bersedia menerima amanat itu karena janji pemberi untuk menanggulangi covid di Sumsel. Bukan tanpa sebab, Kapolda juga memang mengenal keluarga Akidi, utamanya Ahong yang merupakan anak pertama Akidi semasa Kapolda bertugas di Aceh.
"Belakangan diketahui dana tersebut belum ada, tapi saya tetap mengucapkan terimakasih kepada mereka-mereka yang berempati pada saya atas kejadian ini," kata Kapolda.
- Tarik Paksa Mobil Debitur, Dua Debt Collector Diringkus Polda Sumsel
- Komplotan Penjual Akun WhatsApp untuk Situs Judi Online di Palembang Ditangkap Polisi
- Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Debt Collector, Aiptu Fandri Masih Berdinas