Kalimat Prabowo Untuk Jokowi Undang Kontroversi, Ahmad Dhani Bilang Begini

Tidak ada yang salah dari taklimat yang disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pekan lalu. Termasuk kesaksian Prabowo bahwa dalam kapasitas sebagai Presiden, Joko Widodo selalu mengedepankan pertimbangan nasib rakyat miskin dan lemah.


Begitu antara lain penilaian musisi Ahmad Dhani atas kalimat Prabowo yang mengundang kontroversi termasuk di tengah para pendukungnya.

“Dari rekam jejak Jenderal Prabowo, memang beliau tidak pernah punya pernyataan yang menjatuhkan Jokowi. Bahkan dalam debat pilpres sekalipun. Padahal kesempatan untuk menjatuhkan ada, tapi tidak dilakukan. Saksinya kita semua,” ujar Ahmad Dhani.

Dalam salah satu debat pilpres tahun lalu, kata Ahmad Dhani mencontohkan, Sandiaga Uno yang mendampingi Prabowo memiliki kesempatan untuk “menghabisi” Jokowi. Tetapi bahasa tubuh Jenderal Prabowo melarang Sandiaga untuk melakukannya.

“Mungkin Jenderal Prabowo punya falsafah kuno, raja tidak boleh membunuh raja,” sambung Ahmad Dhani.

Dia juga meminta agar masyarakat tidak lupa bahwa yang selalu diserang Jenderal Prabowo adalah orang-orang di sekitar Jokowi. “Yaitu, mereka yang menyebabkan APBN bocor dan pelaku KKN. Lalu, taipan yang tidak nasionalis. Kemudian, pejabat yang jadi antek asing dan aseng. Coba dicek lagi debat pilpres atau materi kampanye,” masih kata Adhma Dhani.

Ahmad Dhani juga membandingkan taklimat Prabowo itu dengan wawancara Nadjwa Shihab dengan Jokowi yang juga tak kalah kontroversial. Daam salah satu bagian dari wawancara itu disinggung soal pulang kampung dan mudik.

“Jokowi bahkan tidak mampu untuk mencerna substansi diksi mudik. Seperti halnya Jenderal Prabowo, saya kok yakin Jokowi itu punya niat baik untuk membantu rakyat miskin dan lemah. Tapi skill-nya kurang. Kemampuannya minim,” katanya lagi.

Dalam bagian lain, Ahmad Dhani juga menyinggung pembelaan yang diberikan aktivis Zeng Wei Jian terhadap ketidakmampuan Jokowi memahami substansi kata mudik. Ahmad Dhani yakin, Zeng Wei Jian punya niat baik. Tetapi, tulisannya itu dinilai Ahmad Dhani tidak menyentuh substansi.

“Bahkan ngelantur menganggap Jokowi seperti William Shakespeare. Kita jadi teringat “puisi nasional” plis infes in may kontri. Saya yakin Rocky Gerung terpingkal-pingkal jika membaca tulisannya itu. Zeng Wie Jian berniat baik , tapi meleset kurang teliti,” kata dia lagi.

Di dalam wawancara dengan Nadja Shihab itu, Jokowi sempat mengatakan “telah terjadi percepatan arus mudik. Sementara di kesempatan lain dengan Jokowi ngeles bahwa itu bukan mudik tapi pulang kampung, dan ini inkonsistensi yang nyata.

Kembali kepada penilaian Prabowo mengenai komitmen Jokowi membela rakyat miskin dan kaum lemah, Ahmad Dhani yakin itu so true. “Itu mungkin yang dilihat Jenderal Prabowo.

Itu mungkin yang ditangkap kedua bola mata Jenderal Prabowo. Tapi jika kita punya kesempatan bertanya kepada Jenderal Prabowo: apakah Jokowi mampu bekerja untuk rakyat kecil dan lemah? Kalau ini kita butuh data sebagai alat bukti, butuh rakyat Indonesia sebagai saksi,” demikian Ahmad Dhani.