Kalah Setelah Unggul Lebih Dulu, Pelatih KS Tiga Naga: Penalti Runtuhkan Mental Pemain

Winger KS Tiga Naga Dominikus Roni Lede melindungi bola dari rebutan pemain Muba Babel United pada pertandingan pekan ke-8 Grup A Liga 2 2021, Rabu malam (17/11). (Instagram/officialtiganaga/rmolsumsel.id)
Winger KS Tiga Naga Dominikus Roni Lede melindungi bola dari rebutan pemain Muba Babel United pada pertandingan pekan ke-8 Grup A Liga 2 2021, Rabu malam (17/11). (Instagram/officialtiganaga/rmolsumsel.id)

KS Tiga Naga tidak menyangka akan kalah dari Muba Babel United pada pertandingan pekan ke-8 Grup A Liga 2 2021 di Stadion Kaharudin Nasution, Pekanbaru, Rabu malam (17/11). Unggul cepat di babak pertama, namun semua berbalik di babak kedua.


Seperti disampaikan sebelumnya, pada pertandingan ini Tiga Naga memburu gol cepat untuk menaikkan motivasi dan mental bertanding. Hal itu pun terbukti melalui gol yang dicetak striker Ahmad Haikal di menit 15.

Gol berawal dari tendangan bebas yang tidak bisa ditangkap sempurna kiper Muba Babel United, Jupriyanto. Bola rebound langsung disambar Haikal dengan tendangan yang mengoyak gawang Laskar Ranggonang.

Namun sayang, Laskar Lancang Kuning gagal mempertahankan keunggulan. MBU mendapat hadiah penalti karena bek Tiga Naga, Gifaldi Sanali kedapatan handball di kotak terlarang. Engelberd Sani yang maju menjadi algojo penalti sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit 60.

Di menit 67, Laskar Ranggonang berhasil membalikkan keadaan menjadi 1-2 melalui gol penyerang mereka Drey Buyung Panyalay. Hingga wasit Muhammad Khisfan mengakhiri laga, kedudukan tidak berubah.

Pelatih Kepala KS Tiga Naga, Feryandes Rozialta mengaku kecewa dengan hasil pertandingan ini. Apalagi mereka sudah lebih dulu unggul dan menguasai jalannya pertandingan.

“Tentu hasil yang tidak kita harapkan. Kita bisa unggul cepat, namun mereka bisa menghukum kelengahan kita,” kata pelatih yang akrab disapa Ojik ini pada post match press conference secara virtual, Rabu malam (17/11).

Diakui Ojik, dari pertandingan ini mereka mendapat pelajaran yang sangat penting.  

“Kekalahan ini karena kesalahan kita sendiri. Pelajarannya unggul 1-0 bukan jaminan memenangkan pertandingan. Sebelum mereka cetak gol kita punya banyak peluang tapi tidak bisa dimanfaatkan menambah gol,” ujarnya.

Menurut Ojik, sebelum MBU mendapat penalti, sebenarnya Tiga Naga bermain sesuai strategi.

“Kiper gak bisa dapat bola penalti. Dari situ mental pemain runtuh. Ditambah lagi lawan mencetak gol cepat membuat mental semakin jatuh,” tuturnya.

Dengan menelan kekalahan ini, Ojik menilai persaingan di Grup A baik di papan atas maupun bawah akan semakin sengit. Pertandingan ke-9 akan menjadi penentuan bagi Grup A.   

“Dengan kekalahan Sriwijaya hari ini mereka pasti mengincar 3 poin di pertandingan berikutnya lawan kita. Persaingan di papan atas PSMS dan PSPS tidak jauh poinnya dari Sriwijaya. Di papan bawah juga poin Muba Babel United, Semen Padang dan kita sangat ketat. Kami tentu akan berjuang mendapat poin minimal 1 poin,” tukasnya.

Striker KS Tiga Naga, Ahmad Haikal mengaku kecewa dengan hasil pertandingan. Namun hasil minor ini akan segera dilupakan.

“Kami pemain sudah berusaha maksimal, namun hasil belum berpihak. Di sisa laga selanjutnya semoga diberi hasil maksimal,” katanya.