Kadin Sumsel Minta Pj Gubernur Lobi Ulang Proyek Tol Prabumulih-Muara Enim 

Kadin Sumsel, H Affandi Udji SE MM (ist/rmolsumsel.id)
Kadin Sumsel, H Affandi Udji SE MM (ist/rmolsumsel.id)

Batalnya pembangunan tol Prabumulih-Muara Enim disesalkan kalangan pengusaha. Pasalnya, proyek bernilai Rp24,11 triliun itu bisa memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat Sumsel. 


"Ini sungguh mengagetkan, harusnya Gubernur Herman Deru dapat mempertahankan, sehingga tidak dicoret dari proyek strategis nasional (PSN)," kata Ketua Kadin Sumsel, H Affandi Udji SE MM, Rabu (18/10).

Saat ini, kata Affandi, harapan besar jatuh kepada Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni untuk melobi ulang pemerintah pusat agar proyek tersebut bisa dilanjutkan. "Kadin berharap, kepemimpinan pak Agus Fatoni dapat melobi ulang pemerintah pusat sehingga proyek bisa terus berlanjut," terangnya. 

Mantan ketua HIPMI Sumsel ini menyebut, pembangunan Tol sangat terasa manfaatnya. Mulai dari mempersingkat jarak maupun menyerap lapangan kerja. Jika terealisasi jalan tersebut dapat menunjang rantai pasok sumber daya alam dan pertanian yang ada di Sumsel.

"Kadin siap membantu sesuai dengan tupoksinya," tambah Affandi.

Diberitakan sebelumnya, jalan tol ini direncanakan akan memiliki tiga simpang susun penting, yaitu Simpang Susun Indralaya, Simpang Susun Prabumulih, dan Simpang Susun Muara Enim.

Proyek ini merupakan bagian dari Jaringan Jalan Tol Trans Sumatera dan sebelumnya, seksi Indralaya-Prabumulih telah berhasil selesai dan beroperasi. Namun, pembangunan seksi Prabumulih-Muara Enim telah dibatalkan, meninggalkan banyak pengguna jalan yang kecewa.

Keputusan pembatalan proyek ini memunculkan pertanyaan besar tentang dampaknya pada mobilitas dan perkembangan ekonomi di Sumatera Selatan.

"Indonesia ini bukan hanya Jawa, sehingga perlu pembangunan yang menyeluruh," tukasnya.

Sebelumnya, Pj Bupati Muara Enim, H Ahmad Rizali juga telah memberikan keterangan kepada para awak media bahwa penundaan pembangunan Tol Muara Enim-Prabumulih ini disebabkan oleh pendanaan karena agenda dari pemerintah pusat saat ini difokuskan untuk Pemilu 2024 sehingga untuk pembangunan jalan Tol Prabumulih-Muara Enim-Lubuk Linggau ditunda.

"Bukan batal tapi ditunda untuk Tol Muara Enim-Prabumulih," ungkapnya.

Ditegaskannya, Pemkab Muara Enim optimis pembangunan jalan Tol Prabumulih-Muara Enim akan berlanjut, karena itu merupakan proyek strategis nasional. Sebagai proyeksi program Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Palembang-Provinsi Bengkulu.

"Nanti setelah Pemilu, jika pemerintahan sudah stabil, sudah ada kepala daerah terpilih, pembangunan Tol Prabumulih-Muara Enim dilanjut. Karena persiapan untuk lahan, kita sudah siap," terang Rizal.