Padamnya listrik di tiga provinsi yakni Sumsel, Jambi dan Bengkulu akibat gangguan trip saluran udara tegangan tinggi (SUTT) transmisi 150 kV jalur Lahat-Bukit Asam, Senin malam (4/7), memberikan kerugian ekonomi kepada jutaan pelanggan di wilayah tersebut.
- Dewan Geram PLN Baturaja Sering Melakukan Pemadaman Listrik Tanpa Pemberitahuan
- Listrik Padam 3 Hari, PLN Pendopo Didemo Pemuda Pancasila
- Belum Sepekan, Truk Batu Bara Kembali Tabrak Tiang Listrik di Muara Enim
Baca Juga
Terkait hal itu, PT PLN belum bisa memberikan kepastian kompensasi atas kerugian yang dialami pelanggan tersebut.
“Ya, kita akan lihat terlebih dahulu karena harus sesuai dengan ketentuan yang ada,” kata Plh GM PLN Unit Induk Sumsel, Jambi dan Bengkulu, Adi Herlambang saat menggelar konferensi pers di kantor PLN ULP Ampera, Selasa (5/7).
PLN terkesan enggan disalahkan atas kejadian pemadaman listrik dengan areal yang cukup luas tersebut. Adi menegaskan jika tidak ada standar operasional prosedur (SOP) yang dilanggar dari kejadian itu. Menurutnya, kerusakan yang terjadi pada transmisi murni karena faktor cuaca ekstrim.
“Tidak ada SOP yang dilanggar," ucapnya.
Dia mengklaim, PLN sudah melakukan pemulihan terhadap 201 penyulang, lebih dari 21 ribu gardu distribusi dan juga 2,5 juta lebih pelanggan di Sumsel, Jambi dan Bengkulu. Terkait kerugian yang dialami PLN sendiri, Adi mengaku belum mengetahui estimasi kerugian PLN.
“Belum dihitung, nanti akan dilakukan penghitungan oleh PLN pusat, dan hasilnya disampaikan ke rekan-rekan media,” ujarnya.
Adi mengklaim PLN memiliki peralatan canggih untuk mendeteksi gangguan dini atau kerusakan pada jaringan PLN.
“Untuk itu, kita akan melakukan evaluasi lagi terhadap alat deteksi dini yang dimiliki PLN,” tandasnya.
- Pemkot Cilegon Apresiasi PLN, Olah Sampah Jadi Biomassa Mampu Tingkatkan Ekonomi Rakyat
- Begini Strategi PLN Icon Plus Hadirkan Layanan Internet Cepat
- Dewan Geram PLN Baturaja Sering Melakukan Pemadaman Listrik Tanpa Pemberitahuan