Juri FLS2N Sumsel Ngeluh, Acara Kelar Honor Tak Kunjung Dibayar

Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N)  2024. (ist/rmolsumsel.id)
Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2024. (ist/rmolsumsel.id)

Pelaksanaan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) se-Sumatera Selatan menuai sorotan setelah para juri yang terlibat dalam kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa mereka belum menerima honor yang menjadi hak mereka hingga saat ini.


Kegiatan FLS2N yang merupakan program nasional ini telah dilaksanakan lebih dari sebulan yang lalu. Para pemenang lomba sudah diumumkan dan bahkan telah mewakili Sumatera Selatan di tingkat nasional. Namun, ironisnya, para juri yang berperan penting dalam menilai dan menentukan pemenang masih belum mendapatkan imbalan atas kerja keras mereka.

Salah satu juri, Marta Astra, menyatakan kekecewaannya terhadap keterlambatan pembayaran honor tersebut. Ia mengungkapkan bahwa dirinya bersama juri lainnya telah berulang kali mengajukan pertanyaan terkait honor kepada salah satu staf di Dinas Pendidikan Sumatera Selatan, namun hingga kini belum mendapatkan tanggapan yang memuaskan.

"Kami telah melaksanakan tugas kami dengan penuh tanggung jawab dan melaporkan hasilnya lebih dari satu bulan yang lalu. Namun hingga kini, hak kami sebagai juri belum juga diberikan. Kami berharap pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan segera memberikan penjelasan dan menyelesaikan masalah ini," ungkap Marta pada Rabu (21/8).

Marta menambahkan bahwa transparansi dan komitmen dari pihak penyelenggara sangat diperlukan untuk menjaga kepercayaan dan profesionalisme dalam pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang. Ia berharap permasalahan ini dapat segera diselesaikan agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap semangat dan dedikasi para juri dan pihak terkait lainnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Sumatera Selatan, Awaluddin Tolib, berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan pembayaran honor para juri FLS2N. Ia menyebutkan bahwa keterlambatan ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur pejabat yang bertanggung jawab.

"Karena pejabatnya itu mundur," ujar Awaluddin ketika ditemui di Griya Agung.

Awaluddin memastikan Dinas Pendidikan Sumatera Selatan akan segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan ini dan memastikan hak para juri terpenuhi. 

Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berharap situasi ini tidak mengurangi semangat para juri dalam mendukung perkembangan seni dan budaya di kalangan siswa.