Situasi Pandemi Covid-19 tidak menghalangi antusiasme warga dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak daerah. Hingga akhir Juli 2021, perolehan pajak daerah sudah mencapai 58,20 persen.
- Pemkab Banyuasin Luncurkan Aplikasi Simppatik, Permudah Pembayaran Pajak Daerah
- Pajak Bahan Bakar Industri di Sumsel Tembus Rp527 Miliar
- Realisasi Masih Nol, Sumsel Belum Terima Bagi Hasil Pajak Rokok
Baca Juga
Dari total target pajak daerah tahun ini sebesar Rp3,25 triliun, realisasinya mencapai Rp1,89 triliun. Jumlah tersebut disumbang dari 5 sektor pajak daerah. Yakni Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB), Pajak Air Permukaan (PAP), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) dan Pajak Rokok.
Kepala Badan Pendapatan Daerah, Neng Muhaiba melalui Kabid Pajak, Emi Surrahwahyuni mengatakan, perolehan pajak paling besar disokong dari sektor PKB. Dimana realisasinya mencapai Rp547,48 miliar. Disusul dari sektor PBB-KB sebesar Rp501,37 miliar. Selanjutnya, BBN-KB sebesar Rp498,61 miliar.
“Pajak Rokok realisasinya Rp338,34 miliar dan PAP realisasinya mencapau Rp7,41 miliar,” ujar Emi saat dibincangi, Kamis (12/8).
Emi mengatakan, perolehan pajak daerah tersebut sudah sesuai dengan target yang ditetapkan. Menurutnya, realisasi tersebut bisa tercapai lantaran kemudahan yang diberikan bagi pembayar pajak. Seperti dari sektor PKB. Pihaknya terus menambah kantor layanan Samsat di sejumlah daerah.
“Sejumlah kantor layanan Samsat terus dibangun dan dioperasikan. Sehingga, mendekatkan pelayanan terhadap wajib pajak,” bebernya.
Selain itu, layanan pembayaran pajak juga sudah bisa dilakukan secara online. “Kemudahan layanan ini memang berbanding lurus dengan tingkat kesadaran masyarakat,” terangnya.
Terlebih setelah adanya kebijakan pemutihan pajak yang dilakukan tahun lalu. Sehingga, warga berusaha untuk bisa membayar pajak tepat pada waktunya. “Jadi karena tahun lalu sudah ada pemutihan, sehingga mereka yang sudah mengurusi pajaknya memiliki kesadaran untuk membayar tepat waktu,” ucapnya.
Emi menjelaskan, pihaknya saat ini terus mengoptimalkan perolehan pendapatan asli daerah dari sektor pajak. Salah satu sektor yang sedang dioptimalkan yakni PBB-KB. “Kalau selama ini yang dioptimalkan itu untuk kendaraan darat saja, nah kami secara khusus membentuk tim untuk menggali PBB-KB atas air. Khusus untuk kapal yang beroperasi di wilayah Sumsel. Mudah-mudahan hingga akhir tahun bisa maksimal pendapatannya,” pungkasnya.
- Begini Penjelasan Disdukcapil dan Pemkot Terkait Status Warga Lubuklinggau yang Berubah Kewarganegaraan Malaysia
- Kembangkan Pohon Gaharu Jadi Ikon Baru dan Komoditas Unggulan Sumsel
- Ambil Formulir di Partai Nasdem, Heri Amalindo Disambut Terbuka Herman Deru