Fondasi politik Kaesang Pangarep tak kuat apaila berencana mengikuti jejak sang ayah memasuki dunia politik Indonesia. Sebab, selain bukan petinggi partai, ayahnya, Presiden Joko Widodo, akan mundur pada 2024 mendatang.
- Jokowi Didorong Terbitkan Perppu Perampasan Aset
- Kejagung Didesak Periksa Presiden Jokowi dan Kaesang
- Pengamat: Jokowi Pegang Kartu Truf Para Ketum Meski Tak Punya Partai
Baca Juga
Direktur Pusat Pengkajian Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam menilai Kaesang tidak akan menjadi anak emas setelah pengunduran diri Jokowi. Apalagi jika seseorang yang tidak dekat dengan Jokowi terpilih menjadi presiden pada 2024. Posisi Kaesang di dunia politik akan berubah.
"Saya kira rugi kalau Kaesang baru masuk politik sekarang karena menghadapi situasi tanpa kekuatan Presiden Jokowi," kata Saiful kepada kantor berita politik RMOL, Rabu (2/1).
Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai Kaesang mudah terombang-ambing pada kerasnya politik kekuasaan. Apalagi jika kekuasaan politik tiddak dapat dikendalikan oleh Jokowi ataupun partai pengusung Kaesang, akan menjadi beban tambahan.
Lebih lanjut, posisi Kaesang sangat dilematis karena ia datang dan terjun ke dunia politik pada waktu yang tidak tepat.
“Jokowi hanya sebagai pengurus partai dan tidak memiliki posisi strategis di partai. Jadi bukan hanya posisi Kaesang tapi juga posisi Jokowi sangat rentan guncangan,” pungkasnya.
- Inginkan Perubahan, Politisi Gerindra Ikut Pilbup Muara Enim 2024
- Jokowi Didorong Terbitkan Perppu Perampasan Aset
- Kejagung Didesak Periksa Presiden Jokowi dan Kaesang