Fondasi politik Kaesang Pangarep tak kuat apaila berencana mengikuti jejak sang ayah memasuki dunia politik Indonesia. Sebab, selain bukan petinggi partai, ayahnya, Presiden Joko Widodo, akan mundur pada 2024 mendatang.
- Bukber Dilarang Karena Covid-19, Din Syamsuddin Singgung Kerumunan Pernikahan Anak Jokowi
- Ketua BEM UI: Banyak Profesor Hukum di Kabinet yang Bikin Jokowi Langgar Konstitusi
- Xi Jinping Lanjut 3 Periode, Jokowi: Mari Kita Terus Perkuat Kerja Sama
Baca Juga
Direktur Pusat Pengkajian Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam menilai Kaesang tidak akan menjadi anak emas setelah pengunduran diri Jokowi. Apalagi jika seseorang yang tidak dekat dengan Jokowi terpilih menjadi presiden pada 2024. Posisi Kaesang di dunia politik akan berubah.
"Saya kira rugi kalau Kaesang baru masuk politik sekarang karena menghadapi situasi tanpa kekuatan Presiden Jokowi," kata Saiful kepada kantor berita politik RMOL, Rabu (2/1).
Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai Kaesang mudah terombang-ambing pada kerasnya politik kekuasaan. Apalagi jika kekuasaan politik tiddak dapat dikendalikan oleh Jokowi ataupun partai pengusung Kaesang, akan menjadi beban tambahan.
Lebih lanjut, posisi Kaesang sangat dilematis karena ia datang dan terjun ke dunia politik pada waktu yang tidak tepat.
“Jokowi hanya sebagai pengurus partai dan tidak memiliki posisi strategis di partai. Jadi bukan hanya posisi Kaesang tapi juga posisi Jokowi sangat rentan guncangan,” pungkasnya.
- Bukber Dilarang Karena Covid-19, Din Syamsuddin Singgung Kerumunan Pernikahan Anak Jokowi
- Ketua BEM UI: Banyak Profesor Hukum di Kabinet yang Bikin Jokowi Langgar Konstitusi
- Jusuf Kalla: Masjid Itu Tempat Ibadah, Bukan Tempat Berpolitik