Jinjing Sepatu dan Terjang Genangan Air di 3-4 Ulu, Ini yang Dilakukan Istri Gubernur Sumsel

Istri Gubernur Sumatera Selatan Febrita Lustia menjinjing sepatu dan menerjang genangan air saat mengunjungi kawasan padat penduduk di 3-4 Ulu, Kecamatan SU I, Kota Palembang, Senin (20/12). (Humas Provinsi Sumsel/rmolsumsel.id)
Istri Gubernur Sumatera Selatan Febrita Lustia menjinjing sepatu dan menerjang genangan air saat mengunjungi kawasan padat penduduk di 3-4 Ulu, Kecamatan SU I, Kota Palembang, Senin (20/12). (Humas Provinsi Sumsel/rmolsumsel.id)

Tanpa rasa risih istri Gubernur Sumatera Selatan, Febrita Lustia menerjang genangan air saat mengunjungi kampung padat di kawasan 3-4 Ulu, Kecamatan SU I, Kota Palembang, Senin (20/12).


Ketua TP PKK Sumsel itu menyusuri jalan setapak yang tergenang air pasang Sungai Musi dengan melepas dan menjinjing sendiri sepatunya. Hal tersebut dilakukannya untuk mengetahui secara langsung bagaimana kondisi di lapangan sebenarnya.

Setibanya di lokasi kunjungan, Feby Deru memberikan bantuan 200 paket sembako yang terdiri dari minyak goreng, tepung terigu, dan gula serta santunan kepada warga yang sebagian besar bermata pencaharian membuat kerajinan dari daun nipah.

“Senang sekali bisa berjumpa dengan para ibu di sini. Bantuan ini kami berikan dalam peringatan Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember. Salut kepada para ibu, meskipun disibukkan dengan urusan rumah tangga, namun masih bersedia membantu keuangan keluarga, dengan mengolah daun nipah,” ucap Feby di sela pemberian bantuan paket sembako yang dipusatkan di rumah Baba Oeng Boen Tjit 3-4 Ulu, Senin (20/12).

Ketua TP PKK Sumsel Febrita Lustia Herman Deru bersama Wakil Ketua I Fauziah Mawardi Yahya menyerahkan bantuan paket sembako. (Humas Provinsi Sumsel/rmolsumsel.id) 

Feby pun mengingatkan para perajin daun nipah yang umumnya adalah para ibu, untuk menyeimbangkan antara tugas utama seorang perempuan sebagai ibu, dengan perannya di luar rumah. Menurutnya saat ini perempuan lebih memiliki kebebasan untuk ikut aktif berkiprah di bidang apa pun.

“Jangan lupakan tugas dan tanggung jawab kita sebagai seorang istri dan ibu. Silakan ibu-ibu bisa mengikuti aktivitas lain, namun rumah tangga harus diutamakan. Apresiasi kepada para ibu yang menggeluti kerajinan ini dan menurunkan ilmunya secara turun temurun kepada generasi berikutnya,” kata Feby.

Menurut Feby, kampung 3-4 Ulu sebagai sentra kerajinan daun nipah tentu dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian warga. Terlebih lagi jika dikelola dengan baik, tak menutup kemungkinan kampung ini bisa menjadi destinasi wisata baru.

“Jika ditata dan dikelola dengan baik, kampung ini bisa menjadi kampung wisata, seperti halnya Kampung Pempek, dan Kampung Siabang. Apalagi di kampung ini ada rumah Baba Oeng Boen Tjit yang penuh sejarah,” ucapnya.

Tak hanya membagikan paket sembako, Feby pun mengimbau warga untuk tetap menjaga kesehatan dan stamina tubuh selama pandemi masih berlangsung. Ia juga membagikan masker, susu dan menyantuni warga yang sakit.

Di sela pemberian paket sembako, Feby yang tampak didampingi Wakil Ketua I TP PKK Sumsel, Fauziah Mawardi Yahya, menyempatkan diri melihat-lihat ruangan demi ruangan rumah Baba Oeng Boen Tjit.

Camat Seberang Ulu I, Mukhtiar menyampaikan apresiasi atas kepedulian Feby Deru bersama pengurus TP PKK Sumsel. 

“Terima kasih atas bantuannya kepada warga kami. Kampung ini adalah sentra kerajinan daun nipah. Di waktu mendatang kampung ini akan kami kembangkan menjadi kampung kompos, yaitu pusat pengolahan kompos yang diolah dari pembuangan daun nipah,” terang Mukhtiar.