Gubernur Berikan Anugerah Penghargaan Kepada 92 Inovator Sumsel

Sebanyak 92 inovator di Sumatera Selatan mendapatkan anugerah penghargaan, dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 /Humaidy Kennedy
Sebanyak 92 inovator di Sumatera Selatan mendapatkan anugerah penghargaan, dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 /Humaidy Kennedy

Sebanyak 92 inovator di Sumatera Selatan mendapatkan anugerah penghargaan, dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 yang jatuh setiap 10 Agustus.


Bertempat di Griya Agung Palembang, Senin (20/12) Gubernur Sumsel Herman Deru memberikan penganugerahan kepada innovator dari berbagai bidang.

“Malam ini kita menganugerahkan penghargaan kepada para inovator-inovator dari berbagai bidang dan ukuran usia di kategori-kategorinya masing-masing,” kata Deru kepada awak media.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Sumsel telah melakukan seleksi kepada para inovator-inovator yang ada di Sumsel. Tercatat, pemilihan inovator Sumsel Tahun 2021 diikuti seitar 800 inovator.

Kemudian disaring kembali hingga berjumlah 162 inovator yang bertahan dan pada tahap akhir ditetapkan sebanyak 92 inovator bersama dengan inovasinya untuk dianugerahi sebagai inovator Sumsel tahun 2021.

Dalam hal ini para inovator yang terpilih tersebut terbagi dalam 17 kategori yakni siswa inovatif, mahasiswa inovatif, guru SD/SLTP inovatif, guru SLTA inovatif, masyarakat umum inovatif, petani inovatif, pengelola UKM/IKM inovatif, dan masyarakat inovatif.

Lalu pengelola koperasi inovatif, pengelola BUMDesa inovatif, tenaga kesehatan inovatif, ASN Pemprov Sumsel inovatif, peneliti inovatif, dosen inovatif, inovasi terfavorit tayangan one day one innovation, camat inovatif, ketua TP PKK kecamatan inovatif, Ketua TP PKK kabupaten kota inovatif.

“Dari hal ini bisa kita petik bahwa inovasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Inovasi itu membuat ada dari yang tidak ada, yang sudah ada dibuat mudah, murah, dan praktis. Nah itula yang kita hargai,” terangnya.

Deru menambahkan bahwa dengan adanya pandemic Covid-19, membuat masyarakat secara tidak sadar tergerak untuk melakukan inovasi-inovasi dalam mencari solusi ditengah pandemi. Salah satunya aplikasi mengenalkan soal-soal Assasmen Kompetensi Minimum (AKM)

Deru berharap agar inovasi-inovasi yang sudah ditemukan oleh para inovator Sumsel bisa menjadi sesuatu yang konkret dan dapat diimplementasikan di tengah-tengah masyarakat.

“Dengan begini kita sampaikan bahwa mereka (Inovator) harus mengikhlaskan hasil temuan mereka agar bisa digunakan oleh orang banyak,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu inovator yang menerima penghargaan, Devy Destiani sangat bersyukur hasil temuan yang dia lakukan bisa dihargai dan diterapkan. 

 Guru SMP Negeri 51 Ogan Komering Ulu (OKU) ini menyebutkan bahwa dia melakukan inovasi untuk membuat soal interaktif untuk mengenalkan soal AKM tipe soal baru.

"Ujian nasional kan dihapuskan, diganti AKM. Jadi inovasi saya untuk mengenalkannya," katanya.

Proses pembuatan inovasi sendiri cukup singkat waktunya. Dimulai sejak bulan Juni. Dan bulan Juli sudah bisa disiapkan dan sudah bisa dipakai oleh peserta didik.

"Ini sebagai media pembelajaran mereka. Jadi harapannya bisa berkembang karena dari juri sendiri kita menerima banyak saran. Sehingga nanti jika ada kesempatan, aplikasi tersebut bisa dikembangkan lebih lanjut,” jelasnya.

Dalam malam penganugerahan Inovator Sumsel tahun 2021, Devy menerima penghargaan terbaik kedua dengan kategori Guru SD/SlTP inovatif.