Jelang Pilkada Pagar Alam, Pengamat Soroti Lambannya Manuver Politik Alpian Maskoni

Pengamat politik Sumatera Selatan, Dr Arif Ardiansyah/Foto: Taufik
Pengamat politik Sumatera Selatan, Dr Arif Ardiansyah/Foto: Taufik

Pengamat politik Sumsel, Dr Arif Ardiansyah, menyoroti lambatnya pergerakan politik Alpian Maskoni dalam mengamankan tiket partai untuk mengikuti Pilkada Kota Pagar Alam tahun ini. 


Sebagai petahana, Arif menilai bahwa ketidakmampuan Alpian untuk kembali mencalonkan diri sebagai walikota akan sangat disayangkan, mengingat investasi politik yang telah ia bangun selama masa jabatannya.

Menurut Arif, jadwal Pemilukada serentak sudah terjadwal dengan masa pendaftaran bakal calon yang akan berlangsung pada Agustus mendatang.

"Alpian Maskoni harus segera memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mendapatkan dukungan partai, dengan batas waktu maksimal dua pekan ke depan," ujar Arif dalam diskusi dengan RMOL Sumsel, Selasa (30/7).

Arif mengungkapkan kekhawatirannya jika Alpian Maskoni tidak dapat memperoleh rekomendasi dukungan partai dalam dua pekan mendatang. Hal ini, menurutnya, dapat menyebabkan kegalauan di kalangan pendukung Alpian dan membuka peluang bagi pesaingnya untuk menarik simpatisan Alpian ke pihak mereka.

"Jika dalam dua pekan ke depan tidak ada kejelasan, bisa saja pasangan calon lain yang sudah siap akan merayu para simpatisan Alpian Maskoni untuk beralih mendukung mereka. Ini adalah hal yang lumrah dalam strategi politik, di mana terjadi peralihan dukungan saat salah satu figur batal ikut kompetisi," jelas Arif.

Meskipun langkah politik Alpian Maskoni terlihat lamban dan tertutup, Arif masih yakin bahwa mantan Walikota Pagar Alam tersebut akan tetap mendapatkan tiket partai untuk Pilkada kali ini. 

"Alpian adalah seorang politisi yang berpengalaman dalam merancang strategi dan komunikasi politik. Saya masih percaya Pilwako tahun ini akan diikuti oleh tiga poros, yakni pasangan Ludi Oliansyah/Bertha Edwar, Alpian Maskoni/Safrudin, dan Hepi Safriani/Epsi," pungkas Arif.