Jasad Mengapung di Aliran Sungai Komering Ternyata Pelajar SMP, Diduga Korban Pembunuhan

Petugas mengevakuasi mayat  yang ditemukan mengapung di aluran anak sungai komering Desa Tanjung Mas, OKU Timur/ist
Petugas mengevakuasi mayat yang ditemukan mengapung di aluran anak sungai komering Desa Tanjung Mas, OKU Timur/ist

Setelah melakukan visum dan viral, akhirnya identitas mayat laki-laki yang ditemukan mengapung di aluran anak sungai komering Desa Tanjung Mas, Kecamatan Semendawai Barat, Kabupaten OKU Timur, terungkap.


Korban diketahui bernama Rifki Rifaldi (13), pelajar SMPN 1 Gumawang Kelas 7 yang tercatat sebagai warga Desa Gumawang, Kecamatan Belitang, OKU Timur.

Korban ditemukan dengan posisi mengapung di TKP dalam keadaan kaki dan tangan terikat pelepah pisang, Jumat (29/3), sekitar pukul 07.00 WIB.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh pedagang sayur keliling dan selanjutnya melaporkan kepada Kepala Desa setempat dan diteruskan ke Polsek Cempaka.

Saat ditemukan jasad bocah malang tersebut  mengenakan baju kaos warna hitam lengan pendek dan celana panjang warna hitam dengam kaki dan tangan terikat ke belakang dan posisi mayat tengkurap mengambang di pinggiran aliran sungai.

Adapun ciri-ciri kulit sawo matang, rambut pendek, tinggi sekira 150 cm dan berat sekira 50 kg.

Terungkapnya identitas korban setelah jasadnya berada di ruang mayat RSUD Tulus Ayu OKU Timur. Kemudian ada seorang wanita bernama Hera Yunita (33), datang melihat dan mengenali korban sebagai anak kandungnya.

Menurut Hera, putranya itu tidak pulang ke rumah sejak Senin 25 Maret 2024, sekitar pukul 20.00 WIB dengan membawa sepeda motor Honda Beat Street dan kunci rumah.

Dari keterangan ibu korban dan kondisi jasad  saat ditemukan, diduga putranya merupakan korban pembunuhan.

Kapolres OKU Timur, AKBP Dwi Agung Setyono melalui Kapolsek Cempaka, AKP Aston L Sinaga menjelaskan, saat dilakukan pemeriksaan terhadap korban di RSUD Tulus Ayu, ditemukan menemukan kunci rumah dari kantong celana belakang.

“Saat ini jenazah masih berada di kamar mayat RSUD OKU Timur Desa Tulus Ayu untuk menunggu proses autopsi,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga meminta keterangan dari saksi-saksi guna mengungkap kasus kematian korban. “Kita masih mengambil keterangan dari para saksi dan mengumpulkan barang bukti,” ujarnya.