Isu Pengaturan Paket Proyek Merebak, Pj Bupati Muba: Jika Terbukti Silahkan Proses

Pj Bupati Musi Banyuasin Apriyadi/ist
Pj Bupati Musi Banyuasin Apriyadi/ist

Isu pengaturan proyek merebak di Musi Banyuasin. Dimana proyek-proyek bernilai besar diduga telah dikondisikan dan ditentukan siapa atau kontraktor yang menjadi pemenang.


 Hal itu dinilai sangat memprihatinkan mengingat Kabupaten Muba baru terkena operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk kedua kalinya pada September 2021 lalu yang menyebabkan Bupati saat itu Dodi Reza Alex Noerdin dan beberapa pejabat ditangkap. 

Kabupaten Muba sendiri sebelumnya pernah terkena OTT KPK pada 2015 lalu yang membuat Bupati saat itu Pahri Azhari beserta sejumlah pejabat Pemkab Muba dan belasan anggota DPRD Muba ditangkap dan dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana korupsi. 

Menanggapi isu negatif tersebut, Pj Bupati Muba Apriyadi menegaskan, dirinya telah menegaskan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemkab Muba untuk tidak melakukan berbagai tindakan yang melawan hukum.

"Saya sudah tegaskan saat ini tidak ada lagi praktik untuk mengatur kegiatan paket. Sebab, proyek lelang dilakukan secara terbuka," tegas dia. 

Jika ada oknum ASN yang diketahui bermain, Apriyadi menuturkan tindakan tegas akan diambil dan bahkan dapat ditindak lanjuti ke ranah hukum. "Jika memang ada oknum yang jelas-jelas merekayasa dan mengatur, jika terbukti silahkan di proses dan akan saya tindak lanjuti," tegas dia kembali. 

Lebih lanjut Apriyadi menuturkan, dirinya selalu Bupati saat ini tidak pernah mengarahkan orang atau perusahaan untuk mendapatkan paket pekerjaan. "Orang yang wajib dan layak mendapatkan kegiatan paket proyek adalah orang orang benar- benar mempunyai kemampuan baik dari kualifikasi, mulai dari sisi kemampuan, kompetensi dari segi modal dan lainya," jelas dia. 

Sebelumnya, isu pengaturan proyek menyebar di kalangan kontraktor bahkan hingga ke masyarakat. Pengaturan itu dilakukan oleh salah satu OPD yang menetapkan pemenang proyek meski proses lelang belum atau masih berlangsung. 

"Kami prihatin dengan kondisi ini yang terjadi saat ini. Kegiatan proyek masih diarahkan, bahkan yang lebih kecewa lagi sebelumnya sudah dijanjikan akan mendapatkan kegiatan proyek tiba -tiba oleh batal. Dikarenakan, salah satu oknum ASN memberikan paket kegiatan proyek kepada kontraktor lain," tandas salah satu kontraktor yang enggan namanya disebutkan.