Seorang wanita berinisial RK (19), diduga pelaku pembunuhan terhadap adik iparnya ANF (13) dengan memberikan racun ikan atau potas sempat mengirimkan pesan WhatsApp kepada suaminya Yuda Ardiansyah.
- Buron Usai Keroyok Tetangga, Bapak dan Anak di OKU Tertangkap
- Apresiasi Sayembara Rp8 Miliar dari Ara, KPK Harap Masyarakat Tertarik Informasikan Keberadaan Harun Masiku
- Bapak dan Anak Tertangkap Bakar Lahan Untuk Kebun Kopi di Lubuklinggau
Baca Juga
Pesan singkat itu berisikan permintaan maaf atas perbuatannya. Dia pun mengaku jika ditawari oleh temannya untuk bermain game minuman berhadiah uang tunai Rp300 ribu untuk 10 orang dan dirinya akan mendapatkan uang satu juta apabila ada 10 orang yang bermain.
“Maafin aku aku benar mintak maaf aku dtw bakalan jadi cak ini aku ditawari main minuman smo Kwan aku buat 10 uong bakalan dapat duit 300 ribu dan aku dapat 1 JT kalo dpt 10 uong itu mainan kami dari dulu tapi ak dtw bakalan ck ini. (Maafin aku, aku benar minta maaf. Aku tidak tahu akan jadi seperti ini. Aku ditawari main minuman sama teman aku, buat 10 orang akan dapat uang Rp300 ribu dan aku dapat satu juta kalau ada 10 orang yang main. Itu mainan kami dari dulu, tapi aku tidak tahu akan seperti ini),” kata dalam pesan singkat yang dikirimkan kepada Yuda.
Pada pesan singkat itu juga, RK menyebutkan dia bercerita dengan temannya kalau sedang ada masalah dengan korban. Lalu, selepas kejadian dirinya sempat panik dan tidak bisa berbuat apa-apa.
“Aku certo dengan Dio kalo ak punyo maslh dngn Ade kamu,hal hasil aku kiro Dio baik dn tanyo nyo Ade kamu slh satu dari korban itu aku dak tau harus apo aku panik aku dtw adek kamu msh hidup Idak itu ak mau mintak tolong tapi aku takut tiba" ak di bwk di penjara dn dk pck ngejelasin ke kamu. (Aku cerita dengan dia (teman pelaku_red), kalau punya masalah dengan adik kamu. Tidak tahunya adik kamu salah satu dari korban itu. Aku tidak tahu harus apa, aku panik, aku tidak tahu adik kamu masih hidup atau tidak. Aku mau minta tolong, tapi aku takut dibawa ke penjara dan tidak bisa menjelaskan ke kamu. Aku tidak tahu 10 orang mati gara-gara minum itu),” tutur nya.
“Ak yang dicari polisi sekarang,ini ak idk di rmh ak nyusul kwn ak yang buat ulah ini aku nak Dio yang tanggung jwb aku bakalan cari Dio sampe dapat aku terlalu takut NK ngmng smo klrgo kmu Mak kamu pun tau Aisa dah ngmng smo Mak kalo Dio di suruh minum jamu. (Sekarang aku yang dicari polisi, aku sudah tidak di rumah lagi. Aku menyusul teman yang membuat masalah ini, aku ingin dia bertanggung jawab. Aku akan mencari dia sampai ketemu. Aku terlalu takut mau bicara sama keluarga kamu. Ibu kamu tau, Aisyah sudah bicara kalau dio disuruh minum jamu),” imbuh RK.
Masih dikatakan oleh RK, dia akan pergi ke Lampung untuk menemui temannya meminta pertanggungjawaban atas meninggalnya ANF. Ia berjani akan menebus nyawa yang hilang dengan nyawanya.
“Pas ak lihat Aisa cak itu aku lemas dan panik aku dtw harus buat apo ini ak lagi Nebus kesalahan aku aku ke Lampung ketmpt kwn ak itu aku janji aku bkln bwk uong itu di hadapan kamu maaf skli lagi aku emang bengensek kalo aku dak dapat uong itu aku janji nyawo aku jadi taruhan sebagai tebusan nyawo" yang hilang. (Pas aku melihat Aisyah seperti itu, aku lemas dan panik. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Ini aku lagi menebus kesalahan aku, aku ke Lampung ke tempat teman aku itu. Aku janji akan membawa orangnya ke hadapan kamu. Maad sekali lagi, aku emang brengsek kalau aku tidak dapat orangnya, aku janji nyaw aku jadi taruhannya sebagai tebusan nyawa yang hilang),” ungkap RK.
Lalu, RK mengatakan dirinya pergi dengan membawa anaknya, lantaran tidak bisa berpisah dan takut disakiti.
“Sekali lagi Zen smo aku aku dk biso pisah smo Dio jngn pisahke aku biala Dio ku bwk mati dari pada Dio di sakiti aku mintak maaf aku benar" syng smo kmu tapi ini kslhan aku dk pantes kmu maafin. (Sekali lagi, Zen (anak pelaku) sama aku. Aku tidak bisa pisah sama dia, jangan pisahkan aku. Biarlah dia ku bawa mati, daripada disakiti. Aku minta maaf, aku benar-benar sayang sama kamu, tapi ini kesalahan aku yang tidak pantas kamu maafkan),” tuturnya.
Dia kembali mengirimkan pesan singkat, dengan memberitahu keberadaan korban ANG yang disembunyikan di belakang lemari. Lalu, berkata bahwa dirinya sangat sayang dengan suaminya Yuda Ardiansya.
“Maaf Mak nyari" Aisa aku sembunyikan Dio di belakang lemari Karno aku panik badan aku msh gemetaran smpe skrng kalo Aisa hilang nyawo aku jgo harus hilang nyawo maafin aku aku ajak anak Kito smo aku. Aku ke Lampung kalo ak dk ketemu Dio jugo aku janji jasat ak yang datang.(Maaf, ibu mencari Aisyah, saya sembunyikan dia di belakang lemari karena aku panik, badan aku masih gemetar sampai sekarang. Kalau Aisyah hilang nyawa, aku juga harus hilang nyawa, maafin aku. Aku bawa anak kita sama aku. Aku ke Lampung, kalau aku tidak ketemu dia juga, aku janji jasad aku yang datang),” tulis dia
“Aku sayang kamu selamo nyo tapi ak dk pantes kamu maafin. Aku takut klrgo kamu benci smo aku trmsuk kamu. Maaf. Ini slh ak shrus nyo Kito dk prnh ktmu lagi. Aku mati Bae.(Aku sayang kamu selamanya, tetapi aku tidak pantas kamu maafkan. Aku takut keluarga kamu benci sama aku termasuk kamu. Maaf, ini salah aku, seharusnya kita tidak pernah ketemu lagi. Aku mati saja),” tutup RK.
Sebelumnya,
seorang remaja berinisial ANF (13) ditemukan tewas di belakang lemari di rumahnya di Jalan Panca Usaha, Lorong Wakaf IV, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Jakabaring, Palembang, Rabu (18/12) malam.
Korban tewas diduga diracuni oleh kakak iparnya berinisial RK. Sebab, sebelum meninggal dunia korban sempat cekcok mulut dengan terduga pelaku dan diberi minuman jamu.
Ibu kandung korban Asmawati mengatakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, anaknya sempat menghilang sekitar sekitar pukul 17.00 WIB.
“Ditemukan di belakang lemari, sudah tidak bernyawa lagi. Katanya minum jamu, tetapi tidak tahu jamu apa,” kata Asmawati saat diwawancarai awak media di RSUD Palembang BARI.Wisata Palembang
Asmawati mengatakan minuman jamu itu diberikan oleh menantunya berinisial RK yang juga merupakan kakak ipar korban.
“RK, menantu aku. Memang sama dia (korban) sempat ribut dulu, tetapi sudah baikan karena kiriman pesan WhatsApp terus. Tidak tahu kapan minum jamunya, dia ditemukan jam 17.00 inilah,” kata dia.
Sementara itu, Pawas Polsek SU I Palembang AKP Usman membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan setelah menerima laporan warga adanya penemuan mayat perempuan, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian.
“Kita datangi TKP dan membawa korban ke rumah sakit. Dari informasi pihak keluarga, korban sempat ikut kompetisi meminum jamu yang disediakan oleh kakak iparnya. Saat ini masih kita lakukan penyelidikan terkait meninggalnya korban,” pungkas dia.
- Sakit Hati Dilaporkan Polisi, Pria di Palembang Gelap Mata Habisi Nyawa Tetangga
- Polisi Ungkap Motif Ayah dan Anak di Palembang Habisi Nyawa Tetangganya, Pemicunya Ternyata Masalah Sepele
- Tragis! Pria di Palembang Meregang Nyawa Usai Dikeroyok Tetangga, Dua Pelaku Ayah dan Anak