Ini Kata Pengamat Soal Mundurnya Ovi Berganti Panca

Mundurnya bakal calon Bupati Ogan Ilir AW Noviadi (Ovi) yang kini digantikan adiknya Panca WA Mawardi dinilai tak berpengaruh pada kekuatan pasangan Panca – Ardani.


Ketokohan Mawardi Yahya yang merupakan orangtua kakak beradik OVI dan Panca masih sangat kuat ditengah masyarakat Ogan Ilir. 

Demikian diungkapkan Pengamat Sosial Politik Bagindo Togar, Jumat (4/9/2020).  

Bagindo yang juga Direktur eksekutif Forum Demokrasi Sriwijaya (Fordes), mengatakan sosok Panca yang dinilai tidak begitu berpengalaman di dunia politik, akan tetap 'dilihat' oleh masyarakat OI, karena ketokohan dari Mawardi Yahya.

"Saya kira tidak akan terlalu berpengaruh (pergantian Ovi ke Panca), karena ketokohan dari Mawardi terlalu kuat dan memiliki pengaruh besar, bahkan jika pintar mengelola perubahan ini, malah justru dapat menguntungkan pasangan Panca-Ardani nantinya," kata Bagindo. 

Selain di OI, Bagindo juga menyoroti pilkada Musi Rawas yang kemungkinan besar mempertemukan dua incumbent, H. Hendra Gunawan (H2G)-Mulyana melawan Ratna Machmud-Suwarti. Menurut Bagindo, kedua pasangan memiliki peluang menang yang sama besar.

"Dari semua bakal lawan petahana (H2G), yang paling sepadan, ya pasangan ini (Ratna Machmud-Suwarti). Kita ingat, Ratna berpengalaman di pilkada Mura bahkan pernah bertarung dengan Hendra Gunawan, artinya kemungkinan ia pun sudah mengenal titik lemah dari petahana, apalagi kini ia berpasangan dengan mantan pasangan Hendra yakni Suwarti," ulas Bagindo. 

Jika pintar pasangan Ratna-Suwarti bisa mengangkat berbagai isu yang kemungkinan bisa mendongkrak perolehan suaranya, seperti isu gender, antara perempuan dan laki-laki.

"Satu yang paling penting, Musi Rawas ini bisa kita bagi menjadi tiga kelompok, yakni musi, rawas dan suku jawa, nah siapa yang bisa menggaet tokoh-tokoh dari tiga kelompok itu, akan memiliki peluang menang yang cukup besar," ungkap Bagindo.

Untuk OKU dan OKU Timur, menurut Bagindo, prediksinya sangat berkaitan dengan hasil lawan politik masing-masing dalam memperoleh partai politik pengusung.

"Di OKU, pak Eddy Yusuf kabarnya masih berkeinginan maju dan masih mencari dukungan partai, begitu pula di OKU Timur, bakal calon bupati petahan Feri Antoni, juga masih berusaha mencari dukungan partai untuk maju," ujarnya. 

Untuk pilkada PALI dan Muratara menurut Bagindo, akan berlangsung cukup sengit, namun incumbent masih berpeluang besar untuk menang. 

"Untuk PALI, saya kira calon penantang (Devi) tidak usah terlalu kecewa jikapun nanti kalah, karena pak Heri Amalindo kan sudah periode kedua, artinya lima tahun kedepan tidak bisa lagi maju, sementara wakilnya pak Sumarjono, saya kira kedepan tidak akan maju lagi, karena usia," ucap Bagindo.

"Untuk Muratara, kemungkinan incumbent akan diuntungkan dengan adanya calon independen, karena kemungkinan suara calon independent ini bisa memecah suara dari calon lainnya," ujar Bagindo.

Sementara untuk pilkada OKU Selatan, Bagindo menilai pasangan calon petahana Popo Ali-Sholehien Abuasir, tidak akan kesulitan mempertahankan jabatannya.

"Kemungkinan melawan kotak kosong," pungkasnya.